Trump Loloskan Penjulan Senjata Senilai Rp31,2 Triliun ke Taiwan

Selasa, 09/07/2019 09:01 WIB

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan senjata senilai USD2,2 miliar atau Rp31,2 triliun ke Taiwan, termasuk 108 tank M1A2T Abrams. Kesepakan itu terjadi di tengah perang dangan China-Washington.

"Penjualan itu untuk kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung Taiwan upaya terus-menerus memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon, Senin (8/7) waktu setempat.

Badan Kerjasama itu lebih lanjut menggambarkan Taiwan sebagai kekuatan penting bagi stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di kawasan itu.

Dilansir dari PressTV, sekitar 250 rudal Stinger juga berada dalam kesepakatan itu dan beberapa peralatan lain yang juga dilaporkan diminta Taiwan.

Gedung Putih mengumumkan lebih dari USD15 miliar penjualan senjata ke Taiwan sejak 2010.

"Kumpulan senjata baru seharusnya sangat meningkatkan kemampuan darat dan udara kita, memperkuat moral militer dan menunjukkan kepada dunia komitmen AS untuk pertahanan Taiwan," kata Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen Maret.

Kementerian Pertahanan Tiongkok mengatakan pihaknya sangat menentang penjualan senjata Washington ke Taiwan dan kontak militer AS dengan Taiwan.

Pada Mei, Badan Intelijen Pertahanan Pentagon memperingatkan, meskipun China menganjurkan unifikasi damai dengan Taiwan, Beijing tidak pernah betul-betul meninggalkan penggunaan kekuatan militer.

Justru, Negeri Tirai Bambu itu terus mengembangkan dan menggunakan kemampuan militer canggih yang diperlukan untuk kampanye militer yang potensial.

"Taiwan secara historis menikmati keuntungan militer dalam konteks konflik lintas-Selat, seperti keunggulan teknologi dan keunggulan geografis yang melekat dari pertahanan pulau, upaya modernisasi militer multi-dekade China telah mengikis atau meniadakan banyak keuntungan ini," tambahnya.

Penjualan itu datang di tengah keputusasaan Presiden Donald Trump untuk menandatangani kesepakatan perdagangan dengan China untuk dijasdikan sebagai bahan kampanye pada pemilihan presiden 2020.

TERKINI
Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang? Fantastis! Travis Kelce Berhasil Lelang Tiket Eras Tour Taylor Swift Senilai Rp1,2 Miliar Hoaks! Indonesia Jadi Negara Terkorup No 1 di Dunia usai Orang Ini Korupsi Rp3000 Triliun Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album