Senin, 01/07/2019 10:45 WIB
Yerusalem, Jurnas.com - Aparat kepolisian Israel akhinya membebaskan Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem, Fadi Hadami tak lama setelah diringkus di rumahnya di Yerusalem Timur.
Sebelumnya, pengacara menteri itu menatakan, pasukan Israel menahan Hadami dalam srangan fajar dan menggeledah rumahanya. Polisi Israel tidak memberikan alasan apa pun atas penangkapan itu.
"Dia ditangkap sebagai akibat dari tekanan yang dilakukan sayap kanan Israel pada pemerintah negara itu setelah Hadami bergabung dengan kunjungan presiden Chili di Masjid Al-Aqsa," kata Jabara dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Hamadi menemani Presiden Chili, Sebastian Pinera selama kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, Selasa (25/6).
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi
Lokasi Protes pro-Palestina di UCLA Diserbu dan Dibubarkan Polisi
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Langkah itu membuat marah pemerintah Israel, yang kemudian memanggil duta besar Chili untuk memprotes kunjungan tersebut.
Menurut pengacara itu, agen intelijen dan polisi Israel memeriksa Hadami dengan tuduhan melanggar kedaulatan Israel atas Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia setelah Mekah dan Madinah, sementara umat Yahudi menyebut daerah itu sebagai Gunung Bait Suci, tempat dua kuil Yahudi berdiri pada zaman kuno.
Israel secara ilegal menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, sejak Perang Arab-Israel 1967.
Dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional, Israel mencaplok seluruh kota pada 1980, mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi.
Keyword : PalestinaMasjid Al-AqsaIsraelFadi Hadami