Rabu, 26/06/2019 19:08 WIB
Jakarta, jurnas.com- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pihak keamanan akan mengantisipasi adanya jaringan teroris yang ingin melakukan penyusupan saat sidang berlangsung.
“Pihak keamanan TNI dan Polri tetap waspada dan mengantisipasi keamanan secara maksimal. Ada dari jaringan teroris juga ikut main. Ini sudah saya petakan," tegas Moeldoko.
Moeldoko tidak merinci secara jelas jaringan teroris yang dimaksud. Ia tetap meminta masyarakat menjalankan aktifitasnya secara normal. Pemerintah telah melakukan antisipasi dengan menurunkan 40.000 personel gabungan TNI-Polri dalam mengawal pembacaan putusan MK.
"Kami sudah mengantisipasi kekuatan yang ada. Karena itu masyarakat jangan terlalu khawatir. Semua berjalan normal saja,”tandas Moeldoko.
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Tujuh Terduga Teroris di Sulteng Ditangkap Tim Densus 88 Antiteror
Komisi III Apresiasi Gerak Cepat Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Poso
Sebelumnya Polri telah menegaskan tidak akan memberikan izin aksi massa di sekitar Gedung MK menjelang putusan pembacaan sengketa Pilpres 2019 yang akan dibacakan oleh Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (27/6) besok. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, lokasi Gedung MK dan sekitarnya harus steril dari unjuk rasa. Namun begitu polisi memperbolehkan massa menggelar aksinya di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat atau sekitar Monas, Gambir, Jakarta Pusat.