Rabu, 26/06/2019 16:01 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Pakar politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengapresiasi langkah BPN 02 Prabowo-Sandi yang memakai jalur hukum, dalam hal ini mengadu ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai proses akhir Pilpres 2019.
"Tapi sayangnya masih ada fenomena yang saya sebut ambivalensi dan hipokrasi politik yang dipertunjukkan dalan semua tahapan politik 2019," ujar Karyono dalam diskusi di DPP PA GMNI, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Diskusi bertema Dinamika Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi: Saatnya Menerima Hasil. Bersama Karyono, hadir Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Pakar dari Pusako Unand Feri Amsari, Peneliti Perludem Titi Anggaraini, dan Puskapsi Unej Bayu Dwi Anggoro.
Karyono menjelaskan, ambivalensi itu misalnya di satu sisi BPN 02 mengambil jalur hukum, tapi di sisi lain ada juga dari BPN 02 melakukan gerakan people power.
"Katanya junjung tinggi demokrasi, tapi faktanya ada kecenderungan mengeksploitasi SARA untuk kepentingan politik. Itu ambivalensi," jelas Karyono.
Ia juga menyontohkan adanya kesepakatan Pemilu damai, tapi faktanya dari pihak BPN 02 ada yang membuat rusuh pada tanggal 21 dan 22 Mei 2019.
Bahkan, lanjut Karyono, katanya BPN mau menghormati hukum, tapi faktanya ada aksi massa yang melakukan tekanan terhadap mahkamah.
"Inilah ambivalensi dan hipokrasi politik yang kita lihat. Ini jadi preseden buruk karena menunjukkan inkonsistensi. Padahal bangsa Indonesia saat ini butuh sikap elit politik yang konsisten," ungkap Karyono.
Berbicara soal kehebatan BNP 02 Prabowo-Sandi, Karyono mengatakan tim BPN memang sangat hebat dalam hal-hal tertentu.
Pertama hebat dalam membuat opini propaganda yang dilakukan dari awal tahap kamlanye sampai akhir tahapan di MK.
"Membangun opini propagandanya bagus sekali. Hebat sekali. Sayangnya, antara opini dengan bukti tidak sinkron. Lebih banyak opini dibanding bukti," imbuh Karyono.
Apa pun itu, Karyono berharap semua pihak harus bisa sama-sama legowo menerima hasil dari proses demokrasi Pilpres 2019. "Semua sama-sama legowo. Inilah yang akan jadi kata kunci," tuntas Karyono Wibowo.