Selasa, 25/06/2019 07:51 WIB
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri -decoration:none;color:red;">Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan Amerika Serikat (AS) adalah penghalang utama perang melawan narkoba karena deretan yang diberlakukan di Teheran.
Zarif mengatakan, fakta bahwa -decoration:none;color:red;">Iran adalah tetangga bagi produsen narkotika tradisional terbesar di dunia yang telah memberikan keunggulan regional dan internasional dalam memberantas peredaran gelap narkoba.
"Pengenaan sanksi dan tindakan sepihak lainnya AS serta perang ekonomi dan terorisme terhadap bangsa -decoration:none;color:red;">Iran telah menghambat kerja sama internasional terutama dalam memerangi perdagangan narkoba," ujar Zarif, Teheran Senin (24/6).
"AS dan beberapa negara Barat secara langsung bertanggung jawab atas konsekuensi yang tidak diinginkan dari gangguan dalam perang anti-narkoba," sambungnya.
Hat-trick Ronaldo Jaga Asa Al-Nassr di Liga Pro Saudi
May Day, Partai Buruh Dukung Program Prabowo-Gibran
Kurang Fit, Van Dijk Diragukan Tampil Lawan Spurs
Ia menekankan, -decoration:none;color:red;">Iran sendiri menyumbang hampir 80 persen dari total opium dunia. Jumlah opium yang disita pasukan -decoration:none;color:red;">Iran tahun lalu lebih dari 800 ton.
Zarif mengatakan, tewasnya 3.800 pasukan -decoration:none;color:red;">Iran dan 12.000 orang cedera lainnya adalah di antara biaya utama yang telah diderita -decoration:none;color:red;">Iran dalam perang melawan obat-obatan terlarang.
"Tidak ada seorang pun di dunia yang dapat mengkompensasi kerugian tersebut," ujarnya.
Ia mencatat bahwa Negeri Para Mullah sudah menghabiskan lebih dari 300 juta dolar setiap tahun dalam kampanye melawan perdagangan dan pasokan narkoba.
Menurut Zarif, perdagangan narkoba telah berubah menjadi bencana global, menekankan bahwa perang bersatu dan terpadu melawan momok akan melayani kepentingan semua negara.
"Jika suatu kelompok berpikir bahwa penyelundupan narkotika terbatas pada negara atau wilayah tertentu,mereka tidak akan keluar dari bahaya," tambahnya.