Minggu, 23/06/2019 22:30 WIB
Dubai, Jurnas.com - Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, menilai proposal perdamaian Presiden Amerika Serikat (AS) telah mempermainkan harga diri Palestina.
Jika Washington tetap bersikukuh, menurut kantor berita IRNA, maka diperkirakan serangan dari kelompok militan Palestina terhadap Israel akan semakin menjadi-jadi.
"Trump ingin membuat kesepakatan tentang nasib rakyat Palestina. Sementara mempermainkan martabat suatu negara adalah skandal," kata Ali.
"Ini akan memperkuat gerakan perlawanan karena Palestina sadar bahwa mereka hanya bisa berhasil melalui perlawanan," sambung dia.
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Sebelumnya, penolakan atas proposal perdamaian AS juga datang dari Lebanon. Adalah Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menegaskan tidak tertarik dengan proposal investasi bernilai US$50 miliar tersebut, kendati saat ini negara itu sedang berjuang melewati krisis ekonomi.
Sebagaimana dilansir dari Associated Press, AS menyodorkan proposal berdurasi sepuluh tahun untuk proyek pengungsi Palestina di Lebanon sebesar US$6,3 miliar.
Selain itu, Gedung Putih juga menawari pembangunan di Tepi Barat dan Gaza senilai US$27,5 miliar, di Mesir US$9,1 miliar, dan di Yordania US$7,4 miliar.
Jumlah besar tersebut, menurut AS merupakan langkah nyata untuk menyerap pengungsi Palestina yang keluar dari negaranya.
Keyword : Amerika Serikat Iran Palestina