Minggu, 09/06/2019 08:50 WIB
Caracas, Jurnas.com - Ribuan orang menyeberang ke Kolombia membeli kebutuhan sehari-sehari dan obat-obatan setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro membuka kembali perbatasan yang ditutup selama empat bulan terakhir.
Antrean panjang Venezuela berdiri di dua jembatan internasional dekat kota Cucuta menunggu dokumen mereka diperiksa pejabat Kolombia, Sabtu (7/6).
Para penjaga perbatasan Venezuela yang mengenakan seragam hijau membantu mengamankan keruman orang.
Pemerintah negara Amerika Selatan memerintahkan perbatasan dengan Aruba, Bonaire, Curacao, Brazil dan Colombia ditutup pada Februari saat oposisi mencoba mengirimkan makanan dan pasokan medis ke negara itu.
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Ukraina Mundur dari Tiga Desa di Timur, Zelenskiy Memohon Bantuan Senjata
Sebagian besar bantuan diberikan AS, sekutu utama pemimpin oposisi Juan Guaido yang menyatakan dirinya sebagai presiden Venezuela yang sah pada Januari. Namun Maduro menolak bantuan itu karena melanggar kedaulatan Venezuela.
Pada Mei, pemerintah membuka kembali perbatasan dengan Aruba dan Brasil, tetapi Jembatan Internasional Simon Bolivar dan Jembatan Internasional Francisco de Paula Santander dengan Kolombia tetap ditutup.
Mengumumkan pembukaan kembali perbatasan pada hari Jumat, Maduro mengatakan: "Kami adalah orang yang damai yang sangat membela kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri kami."