Selasa, 04/06/2019 05:01 WIB
Jurnas.com - Tradisi nyekar telah lama dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa dan, bahkan, masih berlangsung sampai sekarang. Nyekar dalam bahasa Jawa berarti Sekar atau tabur bunga
Menurut Koentjaraningrat, nyekar merupakan aktivitas upacara yang sangat penting dalam religi orang Jawa terutama penganut Agama Jawi.
Nyekar yang terpenting adalah menjelang puasa di bulan Ramadhan dan ketika hari raya. Sedangkan maksud tradisi nyekar adalah untuk memohon doa restu (pangestu)
kepada nenek moyang, terutama bila seseorang menghadapi tugas berat, akan pergi jauh maupun mempunyai keinginan besar untuk meraih sesuatu.
Senada pendapat di atas, Woodward menyatakan bahwa tradisi nyekar atau mengunjungi kuburan-kuburan suci bagi kalangan masyarakat Jawa, merupakan salah satu bentuk peribadatan yang sangat umum.
Bulan Ramadan, Master Jus Viral Digeruduk Konsumen
Basarnas Siagakan Personel Selama Ramadan
Perhatian! Selama Bulan Puasa, Car Free Day Tetap Dilaksanakan
Sebagian masyarakat Jawa berkeyakinan, mengirim pahala bacaan doa dalam tradisi nyekar bukan saja bertujuan agar arwah orang yang telah meninggal memperoleh tempat yang baik di surga, tetapi juga mendatangkan pahala bagi pengirim doa itu sendiri.
Bahkan mereka juga berkeyakinan bahwa arwah orang suci tersebut dapat menjadi perantara yang baik untuk menyampaikan permohonan kepada Tuhan.
Keyword : Tradisi Nyekar Bulan Ramadan