Sabtu, 25/05/2019 20:40 WIB
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan keputusan Amerika Serikat (AS) mengerahkan pasukan tambahan ke Timur Tengah "sangat berbahaya" dan mengancam perdamaian serta keamanan internasional.
Pernyataan Zarif itu disampaikan, sehari setelah Pentagon mengumumkan 1.500 tentara tambahan ke Timur Tengah untuk melindungi pasukan dan sekutunya dari ancaman Iran.
Presiden AS, Donald Trump juga mengklaim bahwa tentara tambahan yang dikerahkan ke Timur Tengah hanya bersifat melindungi pasukannya. Namun, Zarif menyebut pernyataan Trump itu hoks hanya untuk membenarkan kehadiran militer AS di wilayah tersebut.
"Amerika telah membuat tuduhan seperti untuk membenarkan kebijakan bermusuhan mereka dan untuk meningkatkan ketegangan di Teluk Persia," ungkap Zarif.
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
"Meningkatnya kehadiran AS di wilayah kami sangat berbahaya dan mengancam perdamaian serta keamanan internasional, dan ini harus diatasi," tambahnya.
Keputusan itu diumumkan hanya sehari setelah Trump mengatakan belum berpikir untuk mengerahkan pasukan Amerika tambahan di Timur Tengah.
Ketegangan kedua negara memanas sejak AS mengirim kapal induk dan pembom B-52 ke wilayah itu sebagai tanggapan terhadap laporan intelijen yang menyebut ada indikasi keinginan Iran menyerang pasukan AS dan sekutunya.
Keyword : IranAmerika SerikatIrakTimur Tengah