Paru-paru Rusak Dapat Diregenerasi

Rabu, 15/05/2019 10:30 WIB

Jurnas.com - Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Columbia di New York City menemukan, paru-paru yang rusak parah dapat diregenerasi agar sesuai untuk transplantasi.

Transplantasi adalah satu-satunya pengobatan yang menyelamatkan nyawa bagi orang-orang dengan penyakit paru-paru stadium akhir, tetapi organ donor kekurangan pasokan.

Hingga 80 persen paru-paru donor ditolak karena cedera serius namun berpotensi reversibel. Para peneliti berharap untuk meningkatkan pasokan paru-paru yang tersedia untuk transplantasi dengan memulihkan paru-paru yang sekarang tidak cocok untuk penggunaan klinis.

"Selama tujuh tahun, kami telah bekerja keras untuk mengembangkan teknologi baru untuk pemeliharaan dan pemulihan organ donor," kata rekan pemimpin studi, Gordana Vunjak-Novakovic dikutip UPI.

"Makalah ini merupakan puncak dari studi bioengineering paru-paru yang telah menyatu menjadi sistem yang mampu memulihkan paru-paru yang rusak parah," tambahnya. 

Dalam studi baru itu, para peneliti menciptakan platform sirkulasi-silang yang mempertahankan viabilitas dan fungsi paru-paru donor dan stabilitas penerima selama 36 hingga 56 jam.

Peneliti juga mengembangkan cara-cara baru dan non-invasif untuk mengevaluasi regenerasi paru-paru, menurut penelitian yang dipublikasikan secara online 7 Mei dalam jurnal Nature Communications.

Para peneliti menguji platform mereka bersama dengan terapi konvensional dan diagnostik baru pada paru-paru yang terkena aspirasi lambung, cedera paling umum yang menyebabkan penolakan donor paru-paru. Itu terjadi ketika bahan lambung masuk ke saluran pernapasan, menyebabkan kerusakan parah yang membuat paru-paru tidak dapat diterima untuk transplantasi.

Studi baru ini menunjukkan, paru-paru yang terluka oleh aspirasi lambung dapat dipertahankan di luar tubuh selama beberapa hari, menjalani perawatan berulang, dan menunjukkan bukti regenerasi sel dan peningkatan fungsi.

"Kami sekarang memiliki tim dan teknologi untuk membawa penelitian ini kepada pasien, dengan membuat lebih banyak paru-paru donor tersedia untuk transplantasi," kata Vunjak-Novakovic.

Langkah selanjutnya adalah menilai fungsi paru-paru yang diregenerasi setelah transplantasi, serta keamanan, dalam sebuah studi dengan hewan besar.

Para peneliti mengatakan platform lintas sirkulasi ini dapat digunakan untuk menyelidiki regenerasi organ lain yang rusak, seperti jantung, ginjal, dan hati, untuk meningkatkan jumlah yang tersedia untuk transplantasi.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya