Senin, 13/05/2019 20:30 WIB
Hong Kong, Jurnas.com - China mengenakan bea masuk barang-barang Amerika Serikat (AS) senilai USD60 miliar. Hal itu menaggapi tarif baru AS senilai untuk produk China senilai USD200 miliar.
Demikian disampaikan Kementerian Keuangan China pada Senin (13/5). Dijelaskan bahwa China akan mengenakan tarif pada 5.140 total produk AS per 1 Juni baulan depan.
Sebelumnya, Jumat (10/5), Donald Trump resmi menaikkan tarif pada barang-barang China senilai USD200 miliar menjadi 25 persen. lebih dari 5.700 kategori produk akan terkena dampak tarif tersebut.
Meski begitu, Juru Bicara Bea Cukai AS menyebut barang yang dikirim dari Bandara dan Pelabuhan China sebelum akhir tahun akan dikenakan tarif asli sebesar 10 persen.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Kenaikan tarif ini kambuh di tengah negosiasi yang dilakukan selama dua hari antara AS dan China guna mengakhiri perang dagang 10 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia. Negosiasi dilakukan sejak Kamis (9/5) dan berlanjut Jumat (10/5) waktu Washington.
Sektor impor China terbesar yang terkena dampak kenaikan suku bunga adalah kategori modem internet, router, dan perangkat transmisi data lainnya senilai USD20 miliar, diikuti papan sirkuit cetak senilai sekitar USD12 miliar yang digunakan dalam beragam produk buatan AS.
Mebel, produk pencahayaan, suku cadang mobil, penyedot debu dan bahan bangunan juga termasuk dalam daftar produk yang dikenakan tarif lebih tinggi.
Keyword : Perang Dagang ChinaAmerika Serikat