Rabu, 08/05/2019 23:48 WIB
Istanbul, Jurnas.com - Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak, Mohammad Reza mengungkapkan militer Irak berencana akan memperluas inventaris senjatanya ke produk Rusia, China, Jepang dan Korea Selatan.
Reza mengatakan bahwa persenjataan negaranya seharusnya tak menjadi target monopoli suatu negara.
Anggota Parlemen Irak, Reza menuturkan bahwa persediaan senjata dalam militer lebih banyak didominasi oleh produk Amerika Serikat (AS).
Dia menambahkan pembelian senjata dari AS membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan senjata baru.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Selain itu, AS tidak mengizinkan para ahli dan insinyur Irak untuk berpartisipasi dalam pelatihan militer, terutama percobaan tank.
AS menginvasi Irak pada tahun 2003, dan melengkapi hampir keseluruhan persenjataan militer negara ini dengan senjata buatan AS. Hanya ada sebagian kecil senjata yang berasal dari Rusia dan Korea Selatan. (Anadolu)
Keyword : IrakAmerika SerikatPersenjataan