Kamis, 02/05/2019 08:20 WIB
Jakarta, Jurnas.com- Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad menyerukan kerjasama bilateral yang lebih erat dengan Korea Utara dalam menghadapi sanksi ekonomi dan langkah-langkah hukuman yang dikenakan oleh Amerika Serikat terhadap kedua negara.
Dalam pertemuan dengan rekannya dari Korea Utara, Pak Myong-gu dan rombongan pendampingnya di ibu kota Suriah, Damaskus, Rabu, Mekdad menunjuk ke hubungan yang sangat mengakar antara kedua negara di arena ekonomi, militer, dan politik yang berbeda.
"Perlu interaksi Damaskus-Pyongyang yang lebih kuat untuk menghadapi tindakan ekonomi sepihak yang dilakukan oleh Amerika Serikat," kata Mekdad dilansir PressTV.
Mekdad juga mengecam rasa tidak hormat AS atas kewajibannya dalam pembicaraan dengan Korea Utara mengenai sanksi dan denuklirisasi.
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Tingkatkan Produksi Artileri, Kim Jong Un Periksa Uji Coba Peluncuran Roket Korea Utara
Trump menegaskan bahwa permintaan Korea Utara bahwa AS mencabut sanksi ekonomi secara keseluruhan memaksa timnya untuk menjauh dari mencapai kesepakatan. Para pejabat Korea Utara membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa orang Amerika bertindak dalam "itikad buruk."
Pejabat Korea Utara kemudian dengan keras mengutuk pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki sebagai wilayah Israel yang berdaulat, menekankan bahwa Pyongyang menganggap Dataran Tinggi Golan sebagai tanah yang diduduki Suriah
Keyword : Korea UtaraSuriahAmerika Serikat