Pidato di Parlemen, Wanita Transgender Diancam Dibunuh

Sabtu, 27/04/2019 21:01 WIB

Terevan, Jurnas.com – Seorang perempuan transgender menerima ancaman pembunuhan, setelah berpidato di parlemen Armenia. Dia akhirnya meninggalkan rumah demi alasan keamanan.

Lilit Martirosian, pendiri organisasi transgender Right Side mengatakan kepada komite hak asasi manusia parlemen pada awal bulan ini, bahwa kelompoknya mencatat lebih dari 280 pelanggaran hak transgender.

Pidato tiga menit itu langsung menuai kritik di parlemen. Ketua komite hak asasi manusia mengeluh Martirosian melanggar agenda sesi dan parlemen yang tidak dihargai.

Keesokan harinya, ratusan orang memprotes di luar gedung parlemen, menuntut agar podium tempat Martirosian berbicara difumigasi. Banyak orang Armenia menolak mengakui hak-hak minoritas seksual.

"Saya menerima banyak telepon dengan ancaman yang ditujukan kepada saya secara pribadi. Orang akan mengatakan saya perlu dibunuh, disembelih," kata Martirosian kepada AP.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati