Jum'at, 26/04/2019 09:34 WIB
Sri Lanka, Jurnas.com - Pemerintah Sri Lanka mengatakan masih ada beberapa terduga teroris yang belum tertangkap, sehingga suatu saat mereka dapat melancarkan serangan bunuh diri lainnya.
Dalam wawancara eksklusif dengan kantor berita AP, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa beberapa orang yang terduga berperan dalam insiden serangan bunuh diri pada Minggu masih bebas di luar.
Polisi Sri Lanka meminta bantuan masyarakat untuk menangkap empat tersangka, tiga di antaranya wanita dan satu pria yang diduga melancarkan serangan pada Paskah.
Pemerintah Sri Langka juga meminta kepada siapa saja yang mengetahui informasi penyerang agar segera menginformasikannya kepada pasukan keamanan.
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Tujuh Terduga Teroris di Sulteng Ditangkap Tim Densus 88 Antiteror
Komisi III Apresiasi Gerak Cepat Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Poso
Pada Minggu Paskah (21/4), sebanyak delapan bom meledak di delapan lokasi berbeda di dan di luar Kolombo, ibu kota Sri Lanka.
Delapan ledakan serentak yang menargetkan gereja dan hotel di dan luar ibu kota Kolombo menewaskan setidaknya 359 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya pada Minggu Paskah.
Serangan bom itu menghantam gereja-gereja di Kota Kochchikade, Negombo, dan Batticaloa, serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand, dan Shangri La di Kolombo.
Serangan bom bensin menyusul terjadi di sebuah masjid di sebelah barat laut Distrik Puttalum dan pembakaran dua toko milik Muslim di Distrik Kalutara pada Minggu malam, menurut laporan polisi.
Organisasi Islamic State Iraq and Syria (ISIS) mengklaim telah melakukan serangan-serangan bom tersebut. Sri Lanka telah menyatakan 23 April sebagai hari berkabung nasional.
Keyword : TerorisBom Sri Lanka