Sisi Gelap Klub Gangnam di Seoul

Senin, 15/04/2019 02:51 WIB

Seoul, Jurnas.com - Pada malam akhir pekan baru-baru ini, lantai dansa di salah satu klub terpanas di Seoul, distrik Gangnam yang megah, hanya dihuni beberapa orang yang dikelilingi sebagian besar meja kosong

Beberapa bulan yang lalu, klub malam itu disemuti ratusan pria dan wanita sedang berjoget dan meja yang penuh dengan minuman dan obat-obatan. Besaran biaya yang dikeluarkan 650.000 won atau Rp8 juta per malam.

Gangnam dikenal dunia lewat lagu hit K-pop 2012 “Gangnam Style,” sebuah gambaran kehidupan kelas atas Korea Selatan yang menjadi video pertama yang mencapai satu miliar ditonton di YouTube.

Tapi kejahatan seks dan aktivitas ilegal lainnya telah mengungkapkan sisi gelap di distrik itu, membuat para penggemar klub dan selebritas mencari aman.

Menurut penyelidik kepolisian, jaringan bintang pop, pengusaha dan polisi diduga berkolusi dan memungkinkan penggelapan pajak, penyuapan, dan prostitusi di beberapa klub termegah di Gangnam.

Paling serius, beberapa sedang diselidiki penggunaan obat-obatan untuk melumpuhkan perempuan dan menyerang mereka. Kadang-kadang difilmkan kamera tersembunyi.

"Tidak banyak orang yang datang ke Gangnam (klub) saat ini," kata seorang pekerja kepada Reuters di sebuah klub yang relatif tenang, meskipun tidak terlibat dalam tuduhan.

Skandal yang membuat pengunduran diri empat bintang K-pop, penutupan salah satu klub Gangnam yang paling menguntungkan, dan penyelidikan terhadap setidaknya enam petugas polisi yang dicurigai berkolusi dengan operator klub.

Presiden Moon Jae-in menyerukan penyelidikan menyeluruh, dengan mengatakan kasus-kasus klub Gangnam menunjukkan kemungkinan kolusi antara polisi, otoritas pajak dan kelas istimewa baru termasuk para selebritas untuk terlibat dalam operasi ilegal.

Lebih dari 500 orang telah diselidiki karena penggunaan narkoba dan kekerasan seksual dan lebih dari 200 orang ditangkap dalam penangkapan nasional sejak 25 Februari.

Otoritas pajak meluncurkan penyelidikan ke 21 klub dan host bar untuk kemungkinan penggelapan.

"Jika kita tidak mengatur ini dengan benar, kita tidak bisa menyebut ini masyarakat yang adil," kata Moon.

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024