Ajudan Assange Ditangkap Saat Berusaha Tinggalkan Ekuador

Jum'at, 12/04/2019 10:22 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Seorang ajudan yang sekaligus rekan pendiri pendiri WikiLeaks, Julian Assange, telah ditangkap di Ekuador ketika mencoba meninggalkan negara itu.

Menteri Dalam Negeri Ekuador, Maria Paula Romo, mengatakan pria tersebut sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke Jepang, tetapi dia tidak menyebutkan nama mereka.

Paula mengatakan bahwa pria itu sangat dekat dengan Julian Assange, yang ditangkap di dalam kedutaan Ekuador di London kemarin atas permintaan ekstradisi AS setelah menghabiskan tujuh tahun di sana.

Channel Teleamazonas mengidentifikasi dia sebagai Ola Bini, seorang pengembang perangkat lunak yang berfokus pada privasi, keamanan dan kriptografi, tetapi tidak menyebutkan sumbernya.

Sebelumnya, menteri telah mengaitkan lelaki itu dengan upaya yang diduga untuk menggoyahkan pemerintahan Presiden Ekuador Lenin Moreno.

Dia telah ditahan hanya untuk tujuan penyelidikan, Lenin menambahkan bahwa dia telah melakukan perjalanan ke luar negeri dengan mantan menteri luar negeri Ekuador Ricardo Patino, yang memberikan suaka politik kepada Julian Assange pada 2012.

"Kami memiliki bukti yang cukup bahwa ia berkolaborasi dalam upaya untuk menggoyahkan pemerintah."

Polisi Metropolitan London pindah setelah Ekuador menarik suaka untuk Assange dan membatalkan kewarganegaraannya, diberikan pada 2012.

Dia telah tinggal di kedutaan, takut ditangkap, tetapi pemerintah Ekuador mengatakan dia "berulang kali melanggar" kondisi perlindungannya.

Departemen Kehakiman AS mengatakan Julian Assange didakwa dengan konspirasi peretasan komputer yang berkaitan dengan pekerjaannya dengan mantan analis intelijen AS, Chelsea Manning pada Maret 2010.

TERKINI
Emosional, Katy Perry Menangis di Musim Terakhirnya Jadi Juri American Idol Female Rage: The Musical Taylor Swift Pecahkan Rekor di Swedia Anak-anak John Krasinski Lebih Idolakan Istrinya Emily Blunt Film Teman Khayalan `IF` Siap Geser Kingdom of the Planet of the Apes