Ekuador Tangguhkan Kewarganegaraan Bos WikiLeaks

Kamis, 11/04/2019 22:10 WIB

London, Jurnas.com – Ekuador menangguhkan kewarganegaraan pendiri WikiLeaks Julian Assange pada Kamis (11/4). Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ekuador, Andes, setelah negara itu menghentikan suaka untuk Assange di kedutaannya di London.

Assange ditangkap oleh polisi Inggris dan dibawa ke kedutaan, tempat di mana ia bersembunyi sejak 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia atas penyelidikan kekerasan seksual.

Pemerintah Ekuador mengatakan, Assange dan WikiLeaks telah melakukan intervensi terhadap urusan internal Ekuador, termasuk pelibatan dua peretas asal Rusia.

Assange dikabarkan telah menjadi subyek operasi mata-mata canggih di kedutaan Ekuador, tempat di mana ia bersembunyi sejak 2012.

Dilansir dari Reuters, WikiLeaks mengatakan sebuah kelompok di Spanyol mengancam akan merilis video, audio, foto, salinan dokumen hukum pribadi, dan bahkan laporan medis, kecuali mereka dibayar 3 juta euro atau US$ 3,4 juta.

Kristinn Hrafnsson, pemimpin redaksi WikiLeaks, menyebut telah bertemu dengan anggota kelompok yang menjual materi, sementara polisi Spanyol sekarang sedang menyelidiki kasus ini.

“Pemerasan merupakan masalah yang sangat serius, tetapi yang jauh lebih penting bagi saya adalah pengumpulan materi dan memata-matai Julian Assange, seseorang yang diberi suaka,” kata Hrafnsson kepada awak media pada Rabu (10/4).

TERKINI
Zayn Malik Gugup Gelar Konser Solo Pertama Kali Sejak Keluar dari One Direction Gosip Perceraian dengan Ben Affleck, Jennifer Lopez Semangat Latihan Tari Jelang Konser Karpet Merah Festival Film Cannes 2024, Selena Gomez Tampil Glamor dengan Gaun Monokrom Kejutan Eras Tour Ke-89 di Swedia, Taylor Swift Bawakan Tiga Lagu dari Album `1989`