Kamis, 28/03/2019 15:15 WIB
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang dalam pecahan Rupiah dan Dolar Amerika dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang di digelar di Jakarta, Rabu (27/3).
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, tim Satgas KPK juga mengamankan sebanyak delapan orang yang terdiri dari direksi BUMN dan satu anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.
"Ada uang juga yang diamankan sebagai barang bukti. Dalam pecahan rupiah dan dolar Amerika,” kata Febri, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/3).
Selain itu, kata Febri, KPK juga mengamankan satu buah mobil Alphard berwarna hitam yang menjadi salah satu bukti awal dalam OTT.
Bamsoet akui kinerja Airlangga pimpin Golkar
Golkar tugaskan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta dan Jabar
Maju Pilgub Banten, Dimyati Jadikan Dirinya Mr Bean
"Karena kami mengamankan driver juga yang membawa mobil tersebut. Kami bawa ke KPK untuk kebutuhan lebih lanjut," terangnya.
Dalam operasi senyap tersebut, KPK menangkap delapan orang yang terdiri dari satu anggota DPR RI yang diduga berasal dari Fraksi Golkar berinisial BSP serta supirnya. Kemudian petinggi PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) dan pejabat PT Pupuk Indonesia.
Meski demikian, Febri masih enggan membeberkan nama anggota DPR RI, pejabat PT Pupuk Indonesia serta petinggi PT Humpuss Intermoda Transportasi tersebut.
Para pihak tersebut ditangkap lantaran diduga terlibat transaksi suap. Transaksi ini berkaitan dengan jasa angkut pupuk PT Pupuk Indonesia oleh kapal milik PT Humpuss.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang ditangkap. KPK bakal menyampaikan secara rinci mengenai OTT ini dalam konferensi pers yang rencananya digelar pada sore ini.
Keyword : KPK OTT Anggota DPR Partai Golkar