Keberpihakan Cawapres pada Guru Dipertanyakan

Senin, 18/03/2019 13:30 WIB

Jakarta, Jurnas.com – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memandang belum ada solusi konkrit atas persoalan guru dan kualitas pendidikan yang masih rendah, dalam debat calon wakil presiden (cawapres) pada Minggu (17/3) malam.

Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo mengatakan, kedua cawapres belum mengurai dan memberi solusi yang nyata dan komprehensif terkait peningkatan kompetensi guru.

Padahal dewasa ini terdapat tiga persoalan guru, yakni kompetensi yang masih rendah, perlindungan guru dan tenaga kependidikan yang masih minim, serta rendahnya kesejahteraan guru, seperti yang dialami oleh para guru honorer.

“Kompetensi guru yang masih rendah, rata-rata nilai Uji Kompetensi Guru 65 dari skala 0-100 pada tahun 2017. Negara (juga) belum hadir ketika guru mengalami tindak kekerasan atau diskriminasi,” tegas Heru dalam keterangannya pada Senin (18/3) siang.

Alih-alih memberikan solusi atas persoalan guru dan pendidikan nasional, lanjut Heru, kedua cawapres tampak bermain aman di isu-isu populis guru. Sehingga belum menyentuh masalah mendasar pada pendidikan Indonesia.

“(yakni) rendahnya kompetensi guru, perolehan nilai siswa (PISA) yang masih rendah, dan masalah link and match,” ujar Heru.

TERKINI
KPU Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Ngamuk Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan