Jum'at, 08/03/2019 19:38 WIB
Teheran, Jurnas.com - Kelompok teroris yang melancarkan serangan teror di kota Zahidan dan menewaskan 27 tentara Iran ternyata dipersenjatai Arab Saudi serta Israel.
Demikian disampaikan Penasehat Urusan Internasional pemimpin agung Iran, Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati.
Menurut laporan dari media pemerintah Iran, Velayati telah bertemu dengan Menteri Kereta Api Pakistan Sheikh Rasyid Ahmed.
Ahmed menyampaikan pesan tertulis dari Presiden Arif Alvi dan Perdana Menteri Imran Khan kepada Khamenei yang menyatakan, Pakistan ingin memiliki hubungan baik dengan pemerintah Teheran.
Israel Serukan Evakuasi Warga Rafah, HAM PBB Sebut Tidak Manusiawi
Tanggapi Aksi Pro Palestina, 13 Hakim Konservatif AS Tolak Pekerjakan Sarjana Hukum Lulusan Columbia
Kirim Delegasi Perundingan Gencatan Senjata Gaza, Israel Tetap Lanjutkan Operasi di Rafah
Dalam pertemuan itu Velayati mengungkapkan pernyataan terkait serangan yang terjadi di perbatasan Pakistan pada bulan lalu.
Velayati mengklaim bahwa teroris memperoleh peralatan senjata mereka dari Arab Saudi dan Israel.
Selain itu, kedua negara itu juga memberikan dukungan dana kepada kelompok-kelompok teroris, ungkap Velayati.
Velayeti menekankan Pakistan agar tidak membiarkan negara-negara seperti Arab Saudi dan Israel mempengaruhi hubungan kedua negara dan menciptakan krisis di perbatasan.
Sedikitnya 27 anggota Pengawal Revolusioner Iran tewas pada 13 Februari, ketika sebuah kendaraan bermuatan bom menargetkan sebuah bus yang membawa personel IRGC di Provinsi Sistan-Baluchestan, Iran.
Kelompok bersenjata bernama Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Seorang letnan juga tewas dalam serangan ke pos penjaga perbatasan di desa Serawan pada 3 Juli kemarin.
Jaish al-Adl diketahui merupakan kelompok perlawanan bersenjata terhadap pemerintah Iran yang mengaku tengah memperjuangkan hak-hak rakyat Baluchestan Sunni, sementara pemerintah Iran menganggap Jaish al-Adl sebagai kelompok teroris.
Keyword : Arab SaudiIsraelKelompok Teroris