Jerman Perpanjang Embargo Senjata ke Arab Saudi

Kamis, 07/03/2019 06:20 WIB

Berlin, Jurnas.com - Pemerintah Jerman memperpanjang larangan sementara ekspor senjata ke Arab Saudi, yang diberlakukan karena kekhawatiran ada peran kerajaan dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Sedianya embargo itu akan berakhir pada 9 Maret, tetapi menteri luar negeri Jerman mengatakan pada Rabu (6/3) larangan itu diperpanjang hingga akhir Maret untuk memberikan pemerintah waktu untuk mengevaluasi keterlibatan militer Arab Saudi dalam perang Yaman.

"Kami memutuskan ini dengan maksud untuk perkembangan di Yaman," kata Heiko Maas setelah pertemuan kabinet Kanselir Angela Merkel, dilansir dari Al Jazeera.

"Kami percaya bahwa perang Yaman harus berakhir sesegera mungkin," sambungnya.

"Bukan hanya itu, tetapi produk dengan izin yang sudah diberikan juga tidak akan dikirimkan," tambahnya.

Tidak ada statistik korban konkrit untuk perang di Yaman. Pada 2017, seorang pejabat PBB mengatakan 10.000 warga sipil telah terbunuh, meskipun kelompok-kelompok hak asasi mengatakan korban tewas bisa lima kali lipat dari itu, karena pertempuran, kelaparan dan penyakit.

Disebutkan, jutaan orang berada di ambang kelaparan.

Koalisi pimpinan Saudi ikut campur dalam perang Yaman pada Maret 2015 untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional, digulingkan kelompok pemberontak Houthi tahun sebelumnya.

Kelompok-kelompok HAM mengkritik koalisi untuk serangan udara yang menewaskan ribuan warga sipil di rumah sakit, sekolah dan pasar, dan mendesak pemerintah Barat untuk menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi dan sekutunya dalam konflik yang macet.

Pada Oktober, Jerman memberlakukan penghentian sepihak terhadap senjata yang diekspor ke Arab Saudi setelah Jamal Khashoggi, kolumnis Washington Post yang mengkritik Riyadh, dibunuh tim pembunuh Saudi di konsulat kerajaan di Istanbul.

Namun pemerintah koalisi di Berlin berada di bawah tekanan kuat dari Inggris dan Prancis untuk mencabut larangan tersebut.

Mereka mengatakan kebijakan itu mencegah mereka menjual peralatan yang dikembangkan bersama dengan komponen Jerman ke Arab Saudi.

TERKINI
KPU Tak Hadir Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Ngamuk Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan