Senin, 04/03/2019 09:50 WIB
Kairo, Jurnas.com - Pernyataan Imam besar lembaga Islam terkemuka di negara Mesir, Al Azhar, poligami adalah bentuk ketidakadilan bagi perempuan dan anak-anak menuai kritikan.
"Poligami acap kali dipraktikan karena pemahaman yang salah terhadap Quran," kata Imam besar Al Azhar, Ahmed al-Tayeb dalam program televisi mingguannya dan melalui akun Twitter-nya, dilansir dari BBC.
Setelah menuai kecaman, Imam besar Al-Azhar itu mengklarifikasi bahwa ia tidak menyerukan melarangan poligami. Melainkan ingin menegaskan, monogami adalah keharusan dan poligami adalah pengecualian.
"Siapa pun yang menyebut bahwa pernikahan harus poligami adalah salah," tegasnya.
Quran, lanjutnya, menyebutkan, bagi seorang pria muslim yang memiliki banyak istri, harus bisa bersikap adil dan jika tidak bisa adil maka dilarang untuk memiliki banyak istri.
Ahmed al-Tayeb juga mendesak pemerintah Mesir agar memberikan perhatian lebih pada masalah perempuan di negara itu.
"Perempuan mewakili setengah dari masyarakat. Jika kita tidak peduli pada mereka, itu seperti berjalan dengan satu kaki saja," katanya.
Sementara itu, Dewan Nasional Perempuan Mesir merespons positif pernyataan Imam besar Al Azhar itu.
"Agama Islam menghormati perempuan - ia membawa keadilan dan banyak hak yang tidak ada sebelumnya," kata presiden dewan Maya Morsi.
Keyword : Imam Besar Al AzharPraktik Poligami