Iran: Inggris Ibarat Kacang Lupa Kulitnya

Minggu, 03/03/2019 11:53 WIB

Teheran, Jurnas.com - Pemerintah Iran mengecam keras keputusan Inggris setelah memasukkan kelompok Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris.

Dilansir dari Tehran Time, Negeri Para Mulllah itu menyebut tindakan London itu salah dan tidak bertanggung jawab.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi, mengatakan, langkah pemerintah Inggris datang pada saat Hezbollah memiliki basis sosial dan populer yang sangat besar di Lebanon.

"Seperti partai-partai lain di negara itu, Hizbullah memiliki peran aktif dan konstruktif dalam pemilihan dan kegiatan resmi pemerintah Lebanon, termasuk pemilihan kota dan pemilihan serikat pekerja," ungkap Qassemi di situs web Kementerian Luar Negeri Iran.

Qassemi mengatakan Hizbullah saat ini tidak hanya memiliki beberapa kursi di parlemen, tetapi juga merupakan bagian dari kabinet Lebanon dan telah didukung sekelompok besar orang-orang Lebanon dan regional berkat sejarahnya membela kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon dan menentang pendudukan dan agresi rezim Zionis.

"Untuk memahami fakta, kami menyarankan pemerintah Inggris untuk memeriksa jumlah suara Hezbollah dalam pemilihan parlemen baru-baru ini dan pemilihan lainnya," kata Qassemi.

"Hizbullah sendiri telah menjadi korban terorisme Takfiri dan Zionis. Selain peran positif dan efektif yang dimainkannya dalam menjaga integritas wilayah Lebanon dalam dekade terakhir, ia juga menjadi salah satu pilar dan elemen utama perang melawan terorisme dan kelompok-kelompok teroris seperti Daesh (ISIS) dan kekalahan mereka dalam wilayah," sambungnya.

Juru bicara itu mengatakan tindakan yang salah dari pemerintah Inggris tidak dapat mengurangi peran ini dan tidak akan mempengaruhi kehendak dan keyakinan Hizbullah dan para pendukungnya untuk terus memerangi terorisme dan Zionisme di wilayah tersebut.

Qassemi menambahkan, "Republik Islam Iran menganggap Hizbullah sebagai kekuatan sah yang memainkan peran yang efektif dan tak terbantahkan dalam berkontribusi pada stabilitas politik dan keamanan negara mereka."

"Teheran percaya bahwa memasukkan Hizbullah dalam daftar teroris adalah tindakan yang salah dan tidak bertanggung jawab yang tidak hanya tidak berkontribusi pada stabilitas dan keamanan Lebanon, tetapi melanggar hukum internasional mengabaikan sekelompok besar orang di sebuah negara merdeka dan perwakilan mereka yang sebenarnya," sambungnya.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya