Minggu, 03/03/2019 04:01 WIB
Damaskus, Jurnas.com – Sekitar 20 anak-anak melintasi garis depan pada minggu ini. Anak-anak tersebut diyakini berasal dari berbagai negara, antara lain Irak, Suriah, Turki, dan Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Komandan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) Adnan Afrin pada Sabtu (2/3) dikutip dari Reuters.
Menurut Afrin, anak-anak tersebut kini diamankan oleh militer Suriah untuk dirawat dan diberikan dukungan mental. Sementara ayah mereka yang diidentifikasi sebagai pejuang kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) akan segera ditangkap.
“Anak-anak ini tidak punya siapa-siapa. Mereka membutuhkan seseorang untuk merawat mereka, untuk memberikan dukungan kesehatan mental,” ujar Afrin.
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Menteri Luar Negeri Iran Resmikan Situs Baru untuk Layanan Konsuler di Damaskus
Dia menambahkan, beberapa anak sudah menderita kelaparan selama beberapa waktu. Karena itu, SDF berencana menyerahkan mereka kepada para kelompok bantuan.
Salah satu dari anak tersebut ialah Hareth Najem. Bocah yatim piatu itu meninggalkan kantong terakhir ISIS, pasca pasukan SDF yang didukung Amerika Serikat mengepung kawasan Suriah timur.
“Saya punya dua saudara laki-laki dan satu saudara perempuan. Mereka semua meninggal, dan kemudian saya sendirian,” tutur Hareth.
“Saya sangat mencintai adik perempuan saya. Saya biasa membawanya ke pasar,” lirih dia.
Berbaring di sebuah truk ternak di samping anak laki-laki lain yang terluka di titik transit, Hareth meringkuk di bawah selimut. Wajahnya tertutupi tanah, dan sisi kepalanya dibalut perban menutupi luka yang ia dapatkan beberapa hari sebelumnya.
Keyword : Militan ISIS Suriah Anak Indonesia