India Kembalikan Mayat Pakistan yang Tewas Dipukuli

Minggu, 03/03/2019 09:02 WIB

Karachi, Jurnas.com - India mengembalikan mayat seorang tahanan Pakistan yang dipukuli hingga mati bulan lalu dalam laporan pembalasan atas serangan mematikan di Kashmir.

Jenazah itu diserahkan ke pihak berwenang Pakistan di perbatasan timur laut Wagah.
Shakir Ullah (47) telah menjalani masa hukuman seumur hidup sejak 2003 karena secara ilegal masuk ke India.

Menurut media India, ia dipukuli hingga mati di penjara Jaipur oleh dua narapidana yang dilaporkan kesal atas pembunuhan lebih dari 40 tentara India dalam serangan militan di Jammu dan Kashmir yang disebut dilakuka. Islamabad.

Pernyerahan tersebut menyusul penyerahan pilot jet India yang jatuh ke New Delhi pada hari Jumat dalam upaya untuk meredakan ketegangan yang meningkat antara dua tetangga yang bersenjata nuklir.

Rekaman yang ditayangkan di Geo News lokal menunjukkan empat penjaga perbatasan Pakistan membawa peti mati yang terbungkus bendera nasional hijau dan putih setelah menerima jenazah dari pihak berwenang India.

Tubuh itu kemudian diserahkan keluarganya.

Shehzada Gulfam, saudara lelaki yang meninggal, mengatakan kepada wartawan bahwa saudaranya sakit jiwa dan menyeberang ke India secara ilegal.

Dalam tanda lain kemungkinan pencairan, Menteri Kereta Api Pakistan Shaikh Rasheed Ahmad mengumumkan layanan kereta api antara kedua negara akan dilanjutkan pada hari Senin.

Layanan kereta dihentikan awal minggu ini di tengah meningkatnya ketegangan.

Ketegangan antara tetangga-tetangga Asia Selatan meningkat setelah serangan militan terhadap konvoi militer pada pertengahan Februari di Kashmir yang di wilayah India.

Intrusi jet India ke wilayah Pakistan dan jatuhnya dua pesawat India oleh Angkatan Udara Pakistan minggu ini semakin memicu ketegangan yang sudah meningkat.

Kedua belah pihak juga terlibat dalam bentrokan berat di sepanjang Jalur Kontrol Kashmir (LoC) - perbatasan de facto yang membagi lembah Himalaya yang disengketakan di antara dua lengkungan.

Sejak konflik pada tahun 1947, kedua negara Asia Selatan telah berperang tiga kali pada tahun 1948, 1965 dan 1971 -dua di antaranya atas Kashmir. (Anadolu)

TERKINI
Israel Serang Gaza Habis-habisan, Ketersediaan Bahan Bakar hanya Cukup untuk Tiga Hari Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024