Kamis, 28/02/2019 12:16 WIB
Dhaka, Jurnas.com - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan, UNICEF masih membutuhkan dana sebesar USD152 juta untuk memberikan bantuan mendesak bagi para pengungsi Rohingya dan penduduk setempat yang menampung mereka di Bangladesh tahun ini.
"Hingga saat ini kami hanya memiliki 29 persen dari dana yang dibutuhkan dan kami bekerja keras untuk mendapatkan sisanya," kata direktur eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, kepada wartawan di Dhaka, setelah kunjungan dua hari ke kamp-kamp pengungsi Rohingya di Cox`s Bazar.
Fore menambahkan, di Myanmar, sebagian besar Rohingya tidak memiliki identitas hukum atau kewarganegaraan dan di Bangladesh, anak-anak Rohingya tidak terdaftar pada saat lahir, mereka tidak memiliki status pengungsi.
Eksodus ke Thailand Berlanjut setelah Jatuhnya Kota Perbatasan Utama Myanmar
Perbatasan Myanmar Jadi Pusat Operasi Ilegal, Thailand Bantu Pulangkan 900 Warga China
Junta Myanmar Berlakukan Wajib Militer Bagi Generasi Muda
"Hari ini, tanpa identitas hukum, mereka berada di tangan penyelundup dan pengedar narkoba," kata Ahmed Al Meraikhi, utusan kemanusiaan PBB, berbicara bersama Fore.
Kedua pejabat itu juga mengakui bahwa masyarakat internasional belum menciptakan situasi yang aman dan bermartabat untuk pengembalian pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan militer 2017 di Myanmar ke Bangladesh.
"Kami secara serius bekerja baik secara pribadi maupun resmi dalam hal ini dan masyarakat internasional berupaya untuk keadilan, yang sangat penting bagi Rohingya," tambah Fore. (Anadolu)