Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Pada Dunia Kecantikan

Sabtu, 16/02/2019 13:06 WIB

Jakarta, Jurnas.com- Revolusi industri 4.0 menjamur dan masuk ke semua bidang. Setiap orang dan dunia idustri pun menyesuaikan diri dengan revolusi tersebut. Tanpa terkecuali tentang kecantikan.  Memasuki era digitalisasi yang secara fundamental mengubah kehidupan sosial masyarakat dalam lingkungan domestik hingga mondial.

Industri estetika sendiri mengalami perkembangan pesat dengan perubahan yang cepat. Bila dilihat dari beberapa tahun ke belakang, mulai tuntutan konsumen akan hasil perawatan yang instan, wajah yang V-shape hingga tren anti-aging telah mewarnai industri ini. Dalam acara “Aesthetic Outlook 2019: The Turn-around paradigm of BEAUTY 4.0”, yang digelar belum lama ini di Madame Delima, Menteng, Jakarta Pusat, dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM, Founder dan President Director MIRACLE Aesthetic Clinic Group menjabarkannya.

 “Era digital telah memberi dampak yang besar pada industri estetika secara global. Di industri estetika, fenomena tren timbul karena pengaruh dari perkembangan teknologi dan sosial media. Industri 4.0 inipun telah menyeret industri estetika memasuki era Beauty 4.0,” paparnya.
 
Seperti halnya revolusi industri berkembang dan mengalami perubahan dari industri 1.0 menuju 4.0, demikian pula beauty industry mengalami revolusi. Pada Beauty 1.0, konsep perawatan fokus hanya pada 1 dimensi saja, yaitu dokter menggunakan apa yang disebut dengan golden ratio. Dan dari sudut pandang dokterlah yang menentukan perawatan yang terbaik bagi pelanggan.

Pada Beauty 2.0, masyarakat menginginkan tampilan wajah dengan perfect look namun tetap memiliki keaslian, versi terbaik dari dirinya, tidak menjadi diri orang lain. Sedangkan era Beauty 3.0 tuntutan masyarakat kian berkembang. Mereka tidak hanya sekadar ingin menyempurnakan tampilan wajahnya namun perawatan kecantikan yang dilakukan dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Eksistensi diri seseorang di media sosial dapat menimbulkan dampak yang positif, atau menuai banyak kritik dan menimbulkan haters. Hal ini tentunya menimbulkan dampak pada sosial dan psikologi seseorang. Demikian juga di Sosial Beauty, penampilan seseorang dapat menjadi pujian, sindiran, atau bahkan menjadi hujatan. Dr.Lanny mempertegas bahwa, “Goal dari Beauty 4.0 adalah sebuah tantangan.

"Bagaimana kita menyempurnakan tampilan wajah sesuai versi terbaiknya, namun tetap terlihat natural, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberi dampak positif bagi mereka saat berinteraksi dengan orang lain. Hasil perawatan yang kita lakukan harus dapat memberikan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi kehidupan sosial mereka,” pungkas Dr. Lanny.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya