Kamis, 07/02/2019 12:14 WIB
Tehran, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan, Iran akan melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), jika "bertobat" dan mengakhiri kebijakan bermusuhan terhadap negaranya.
Demikian disampaikan Rouhani dalam pertemuan para duta besar negara asing di Teheran, beberapa hari sebelum peringatan 40 tahun Revolusi Islam 1979.
"Jika AS bertobat dan mencabut sanksi, meminta maaf atas campur tangan di Iran, mengakui kebesaran dan martabat bangsa Iran serta Revolusi Islam besar, dan berbicara kepada warga kami dengan hormat, kami siap menerima ampunan dan kembalinya AS, meskipun telah menindas kami selama bertahun-tahun," kata Rouhani.
Hubungan antara Washington dan Tehran merenggang sejak Presiden AS, Donald Trump mulai menjabat dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Dalam pidatonya di State of the Union pada hari Selasa, Trump mengatakan: "Kami tidak akan mengalihkan pandangan dari rezim yang meneriakkan `Kematian bagi Amerika` dan mengancam genosida terhadap orang-orang Yahudi."
Ia juga menggambarkan Iran sebagai "negara teroris nomor satu di dunia", menuduh Teheran bertanggung jawab atas semua konflik di Timur Tengah. (Al Jazeera)
Keyword : Amerika SerikatHasan RouhaniEkonomi Iran