Sabtu, 02/02/2019 14:54 WIB
Teheran, Jurnas.com - Iran meluncurkan rudal jelajah baru dengan jangkauan 1.300 kilometer (800 mil), pada Sabtu (2/2).
Peluncuran tersebut menandai peringatan 40 tahun Revolusi Islam 1979, masa di mana Iran resmi menjadi Republik Islam lewat referendum nasional.
Jika melihat spesifikasi rudal terbaru Iran, yang diklaim mampu terbang dengan ketinggian rendah, maka ibukota Saudi, Riyadh, masuk dalam jangkauan.
"Dengan jangkauan lebih dari 1.300 km, rudal jelajah ini membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk kesiapannya dan dapat terbang pada ketinggian rendah," kata Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami
Pendaftaran Seleksi Mandiri 25 PTN Barat Dibuka, Ada 16.564 Kuota
Dibilang L0nt3 gara-gara dukung AMIN
Hat-trick Ronaldo Jaga Asa Al-Nassr di Liga Pro Saudi
Hatami menerangkan rudal baru itu bernama Hoveizeh, berasal dari keluarga rudal Soumar, yang diluncurkan pada 2015 silam.
Dikutip dari Reuters, pakar Barat menyebut Iran sering melebih-lebihkan kemampuan senjatanya, meskipun ada kekhawatiran tentang rudal balistik jangka panjang.
Bahkan Washington mewanti-wanti Teheran agar tidak merealisasikan tiga peluncuran roket yang disebut akan melanggar resolusi Dewan Keamanan AS, karena mereka menggunakan teknologi rudal balistik.
Amerika Serikat prihatin bahwa teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat digunakan untuk meluncurkan hulu ledak.
Keyword : Arab SaudiRudal Iran-