Gerindra: Jokowi Maling Teriak Maling

Jum'at, 01/02/2019 15:02 WIB

Jakarta - Pernyataan capres nomor urut 01 Jokowi yang menyebut Partai Gerindra sebagai penyumbang terbanyak caleg mantan koruptor dinilai tidak tepat. Sebab, faktanya partai pengusung Jokowi justru yang terbanyak mengusung mantan koruptor.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono meminta, agar Jokowi segera berhenti melakukan kebohongan publik. Capres petahana itu diminta jujur dengan fakta bahwa mayoritas caleg mantan napi korupsi yang diumumkan KPU justru berasal dari partai Koalisi Indonesia Kerja.

"Gaya Jokowi ini seperti maling teriak maling. Kita minta Jokowi jujur, jangan menyerang paslon lain dengan isu yang sebenarnya juga dia lakukan dan dia setujui," kata Ferry, Jakarta, Jumat (1/2).

Tak hanya salah alamat, pernyataan Jokowi tentang caleg mantan napi korupsi juga tidak konsisten. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini mengatakan, Jokowi sebetulnya mempersilakan mantan napi korupsi untuk daftar caleg.

"Masyarakat masih ingat, saat itu Jokowi bilang menjadi caleg itu adalah hak dan dijamin konstitusi. Jokowi jadi tampak tak konsisten dengan ucapannya sendiri," kata Ferry.

Kata Ferry, pernyataan Jokowi kepada Prabowo saat debat perdana Pilpres 2019 salah alamat. Mengingat, berdasaarkan pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU), dari 49 caleg dari mantan koruptor, tidak ada yang maju sebagai Caleg DPR RI.

"Jokowi tidak tepat menyerang Prabowo karena caleg mantan koruptor berada di tingkat DPRD I dan II. Jadi bukan kewenangan Prabowo sebagai ketua umum meneken pencalegan itu," tegasnya.

TERKINI
Dinilai Perkuat Ekosistem, BUMN Pangan dan Pupuk Bakal Digabungkan Transformasi BUMN Butuhkan Waktu Hingga 15 Tahun Simpanan Uang di Bank diatas Rp5 Miliar Melesat Naik Harga Emas Antam Turun jadi Rp1.310.000 per Gram