AS Dakwa Dua Pegawai Huawei

Selasa, 29/01/2019 10:06 WIB

Washington - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mendakwa pegawai raksasa teknologi China, Huawei, dua anak perusahaannya dan seorang eksekutif karena melanggar sanksi AS terhadap Iran.

"Perusahaan itu juga didakwa dalam tuduhan terpisah karena mencuri rahasia dagang dari T-Mobile," kata jaksa federal AS, Senin (28/1) waktu setempat.

Kedua kasus itu kemungkinan akan semakin memperburuk hubungan antara AS dan China, yang kini sedang melakukan perundingan.

Jaksa mengekstradisi Meng Wanzhou, kepala keuangan Huawei dan putri pendiri perusahaan. Ia dituduh melakukan penipuan dengan mengelabui bank tentang transaksi bisnis Huawei di Iran. Meng diringkus pada 1 Desember di Kanada dan saat ini sedang dalam jaminan.

Para jaksa menuduh Huawei menggunakan perusahaan shell Hong Kong untuk menjual peralatan di Iran yang melanggar sanksi AS. Huawei melakukan bisnis di Iran melalui perusahaan Hong Kong bernama Skycom dan menuduh Meng menyesatkan bank-bank AS agar meyakini kedua perusahaan itu terpisah, menurut Departemen Kehakiman.

Selain pelanggaran sanksi, dakwaan 13 yang disegel di New York menuduh Huawei melakukan pencucian uang, konspirasi untuk menipu AS dan menghalangi keadilan.

Menurut dakwaan, Huawei awalnya mengklaim bahwa Skycom tidak berafiliasi dengan itu dan kemudian mengatakan itu hanya operasi terbatas di Iran yang tidak melanggar sanksi AS. Namun dakwaan tersebut menuduh yang sebaliknya itu benar.

Dikatakan klaim Huawei bahwa ia menjual sahamnya di Skycom kepada pihak ketiga yang tidak terkait pada 2007 dan bahwa Skycom hanyalah mitra bisnis lokal Huawei di Iran adalah salah.

Pada kenyataannya, Huawei mengatur penjualan agar terlihat seperti transaksi antara dua pihak yang tidak terkait, tetapi Huawei sebenarnya mengendalikan perusahaan yang membeli Skycom, menurut dakwaan.

Departemen Kehakiman juga mengutip laporan berita pada 2013 yang mengungkapkan, Huawei mengoperasikan Skycom sebagai afiliasi tidak resmi di Iran dan bahwa Meng telah menjadi anggota dewan direksi.

Bahkan setelah laporan itu, karyawan Huawei, dan khususnya Meng, terus berbohong kepada mitra perbankan Huawei tentang hubungan raksasa teknologi dengan Skycom, kata dakwaan tersebut.

TERKINI
Legislator Ingatkan BPN Soal Pengawasan Kepemilikan Tanah Orang Asing di Bali Senator Filep: Pengelolaan Ruang Udara Sangat Berdampak bagi Daerah Ledia Hanifa: Digitalisasi Perpustakaan Permudah Masyarakat Mengakses Buku Jokowi Pastikan Pilkada Serentak 2024 Digelar Sesuai Jadwal