Kamis, 24/01/2019 08:15 WIB
Bogor - Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kementerian Pertanian (Kementan), Priatna Sasmita, menetapkan tujuh calon varietas sebagai Varietas Unggul Baru (VUB) yang memenuhi syarat untuk diluncurkan dan disebarluaskan ke petani.
"Kami bersama Tim Penilai Pelepasan Varietas Tanaman Pangan memutuskan sebanyak tujuh galur harapan atau calon varietas diyatakan lulus atau memenuhi syarat untuk segera diluncurkan," jelas Priatna dalam keterangan tertulisnya diterima Jurnas.com, Kamis (24/1).
Pada sidang sementara pelepasan calon varietas padi tersebut Priatna mengatakan, ketujuh calon varietas yang dinyatakan lulus adalah lima varietas padi tipe khusus dan dua varietas untuk lahan tadah hujan.
"Untuk tipe khusus ada beras basmati bernama Baroma, Beras Panjang Beraroma berterkstur pera dengan potensi hasil 9,18 ton per hektare dan kadar amililosa 25,55 persen, bila dibandingkan dengan aslinya tipe ini lebih tahan terhadap hama dan penyakit." terang Priatna.
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru
Saksi Ungkap Acara Ulang Tahun Cucu SYL Dirembes ke Kementan
Potensi Swasembada Padi, Kementan Dorong Bulungan Terapkan Prinsip Bisnis
Varietas kedua yang dijelaskan Priatna merupakan beras merah aromatik bernama Pamera (Padi Merah Bearoma) memiliki teksur sedang dengan potensi hasil hinggal 11,33 ton per hektare.
"Ketiga adalah padi beras merah bernama varietas Panelen atau Padi Merah memilki tekstur pulen dengan potensi hasil 11,91 ton per hektare," kata Priana.
Beragamnya varietas baru ungkap Priatna sangat berguna bagi pertanian. Varietas-varietas yang telah dirilis menjadi sumberdaya genetik yang dapat dijadikan pilihan bagi petani dalam menentukan varietas yang cocok untuk wilayahnya.
"Hari ini kita juga tetapkan dua calon varietas padi unggul baru tadah hujan dengan nama Inpari GSR Rainfed dan Kaligung, dan besok kita akan lanjutkan sidang untuk set usulan padi hibrida, potensi hasil tinggi dan padi fungsional," terang Priatna.
Diakhir penjelasannya Priatna mengatakan ketersediaan varietas-varietas yang dapat menjadi pilihan, memudahkan petani untuk melakukan pergiliran varietas.
"Semakin banyak varietas yang berdaya hasil tinggi dan adaptasinya luas dapat memudahkan diseminasi varietas terutama untuk menunjang program pemerintah mewujudkan swasembada pangan dan kesejahteraan petani," tegasnya.