Selasa, 22/01/2019 17:43 WIB
Istanbul - Kelompok D-8 atau delapan negara Muslim yang terdiri dari Turki, Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, dan Pakistan menerapkan sistem pembayaran satu kartu.
"Setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajukan penawaran perdagangan mata uang lokal di antara negara-negara anggota, D-8 mulai mengerjakan urusan tersebut," Ketua organisasi Dato Ku Jaafar Ku Shaari mengatakan kepada Anadolu Agency.
Ia mengatakan bahwa sebuah perusahaan Malaysia mengembangkan kartu pembayaran tunggal bernama D8P, yang akan memungkinkan anggota D-8 untuk menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan internasional di antara anggota organisasi.
"Dalam waktu dekat, petinggi bank sentral negara-negara anggota akan berkumpul untuk menyelesaikan pekerjaan ini," ungkapnya.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Shaari mengatakan melalui aplikasi yang akan disiapkan bersama kartu D8P, semua warga negara anggota akan dapat menggunakan metode pembayaran ini dalam semua kunjungan belanja dan wisata.
Kepala D-8 itu menambahkan bahwa kartu akan berfungsi sebagai kartu master atau visa. Shaari juga mengatakan, pusat pengembangan substruktur teknologi akan didirikan untuk kegiatan perdagangan sesuai dengan aturan Islam.
"Erdogan bukan hanya pemimpin Turki, dia sangat efisien di negara lain," katanya menekankan visi kuat presiden Turki itu.
Shaari berkunjung ke Turki untuk menandatangani protokol kerja sama dengan Anadolu Agency.
Didirikan di Istanbul pada 1997, tujuan D-8 adalah untuk meningkatkan posisi negara-negara anggota dalam ekonomi global, mendiversifikasi dan menciptakan peluang baru dalam hubungan perdagangan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan di tingkat internasional dan meningkatkan standar hidup.