Senin, 07/01/2019 12:13 WIB
Bangkok – Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch mendesak pemerintah Thailand menghentikan rencana deportasi seorang perempuan Saudi berusia 18 tahun, yang melarikan diri dari keluarganya setelah mengalami pelecehan.
Dikutip dari Reuters, Rahaf Mohammed al-Qunun mengatakan dia melarikan diri dari Kuwait ketika keluarganya mengunjungi Negara Teluk tersebut.
Dia merencanakan perjalanan dari Thailand ke Australia untuk mencari suaka. Namun apa daya, saat hendak terbang ke Australia, otoritas imigrasi Bangkok menahannya, dan akan mengirimnya kembali ke Kuwait.
“Saudara dan keluarga saya serta kedutaan Saudi akan menunggu saya di Kuwait,” ujar Qunun melalu pesan singkat kepada Reuters, pada Senin (7/1).
Eksodus ke Thailand Berlanjut setelah Jatuhnya Kota Perbatasan Utama Myanmar
Kejutan Tak Terduga untuk Trainee Indonesia di CHUANG ASIA THAILAND
Tangis Caith Atas Tersingkirnya Devi di Chuang Asia Thailand
“Mereka akan membunuh saya. Hidup saya dalam bahaya. Keluarga saya mengancam akan membunuh saya untuk hal-hal sepele,” lirihnya.
Sementara otoritas imigrasi Thailand membantah tudingan Qunun bahwa mereka bertindak atas permintaan pemerintah Saudi.
Dikatakan bahwa Qunun ditolak masuk ke Thailand pada Sabtu malam, karena tidak memiliki dokumen yang tepat pada saat kedatangan.
“Pihak berwenang Thailand harus segera menghentikan deportasu dan mengizinkan perempuan itu melanjutkan perjalanannya ke Australia, atau mengizinkannya tetap di Thailand untuk mencari perlindungan sebagai pengungsi,” demikian pernyataan Human Rights Watch.
Keyword : Perempuan SaudiThailandQunun Dideportasi