Minggu, 06/01/2019 09:38 WIB
Washington - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton, memperingatkan pemerintah Suriah agar tidak memanfaatkan keluarnya pasukan AS di wilayah itu untuk mengembangkan dan menggunakan senjata kimia.
Peringatan yang disampaikan pada Sabtu (5/1) waktu setempat itu datang saat Bolton memulai perjalanan empat hari ke Israel dan Turki untuk membahas laju penarikan pasukan AS di Suriah.
Langkah itu, diumumkan sebelum Natal, pada awalnya diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu, namun menjadi alot ketika Presiden AS, Donald Trump menyetujui permintaan dari para pembantu, sekutu dan anggota Kongres untuk penarik pasukan AS dengan tertib.
"Sama sekali tidak ada perubahan dalam posisi AS terhadap penggunaan senjata kimia dan posisi kami bahwa setiap penggunaan senjata kimia akan mendapat balasan, seperti yang kami lakukan dua kali sebelumnya," kata Bolton di pesawatnya sebelum mendarat di Tel Aviv.
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
"Kami sudah buktikan dua kali melalui penggunaan kekuatan militer untuk menunjukkan kepada rezim Assad bahwa penggunaan senjata kimia tidak dapat diterima," sambungnya.
"Dan jika mereka tidak mengindahkan pelajaran dari dua serangan itu, yang berikutnya akan lebih jelas," tegas Balton
Sekedar diketahui, pada September, seorang pejabat senior AS mengatakan ada bukti yang menunjukkan senjata kimia disiapkan oleh pasukan pemerintah Suriah di Idlib, markas besar pemberontak terakhir di negara itu.