Jum'at, 28/12/2018 08:10 WIB
Washington – Penutupan kantor pemerintah federal Amerika Serikat (AS) diperpanjang hingga minggu depan, setelah legislator gagal mencapai kata sepakat terkait permintaan Presiden Donald Trump membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Bersidang hanya beberapa menit usai Natal, Senat memutuskan memperbarui pembahasan anggaran pada Rabu depan, hari terakhir Kongres yang dikuasai oleh Partai Republik saat ini.
Dilansir dari Reuters, Partai Demokrat sudah menyatakan menolak memberikan US$5 miliar untuk proyek tembok perbatasan. Sementara Trump menegaskan kantor pemerintahan AS tidak akan dibuka, sebelum desakannya dipenuhi.
“Demokrat secara terbuka memilih untuk menjaga pemerintahan kita tertutup untuk melindungi imigran ilegal dari pada warga AS,” kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders pada Kamis (27/12).
Ketua DPR Harap Sektor Perdagangan Tetap Jadi Penggerak Kesejahteraan Masyarakat
Wujudkan Ketahanan Pangan, Kementan Dorong Peningkatan Produksi Padi Kaltara
DPR Anggap Wacana Kewarganegaraan Ganda Diaspora Angin Segar
Dia mengatakan, “Trump tidak akan menandatangani proposal yang tidak memprioritaskan keselamatan dan keamanan negara.”
Seperti diketahui, selama pengajuan anggaran tembok perbatasan, sekitar 800.000 pegawai pemerintahan federal tidak mendapatkan gaji akibat penutupan kantor. Bagian-bagian penting lainnya juga tidak berfungsi.
Sementara Trump, dalam sebuah cuitan di Twitter pada Kamis (27/12) menuding Partai Demokrat sengaja mendorong imigran ilegal masuk AS.
“(Kita) perlu menghentikan narkoba, perdagangan manusia, anggota geng dan penjahat lainnya ke negara kita. Tapi Demokrat menghalangi pembangunan tembok yang dibutuhkan,” ujar Trump.
Tak hanya Demokrat, penentang tembok perbatasan juga datang dari partainya sendiri, Partai Republik. Trump disebut membesar-besarkan bahaya imigran ilegal, hanya untuk keuntungan politiknya sendiri.