Rabu, 26/12/2018 11:11 WIB
Pakistan - Presiden Pakistan, Arif Alvi melalui mempertanyakan intervensi militer Amerika Serikat (AS) seperti di Suriah, Irak dan Afghanistan. Ia juga mengkritik kerusakan yang disebabkan kehadiran militer AS di seluruh dunia.
"Negara-negara yang menguji platform untuk beberapa kebijakan sangat menderita. Setelah ini langkah selanjutnya adalah reparasi bantuan kemanusiaan yang diakibatkan oleh perang-perang ini," kata Alvi lewat akun Twitternya.
"Ini yang dipahami Presiden Trump di Irak. Ini adalah bencana kebijakan luar negeri terbesar dalam beberapa dekade, dan ia benar … Beberapa jenderal tidak memahami kesalahannya," sambungnya.
Kabinet Prabowo berpotensi jari kabinet Paling Gemuk Pasca Revormasi
Libur Panjang, Dua Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang
Ketum PDIP Kantongi 8 Nama Calon untuk Pilgub Jakarta
"Presiden @RT_Erdogan telah memberi tahu saya bahwa dia akan memberantas apapun yang tertinggal dari ISIS di Suriah dan dia adalah orang yang dapat melakukannya ditambah, Turki adalah target selanjutnya. Tentara kami akan pulang!," kata Trump.
Gedung Putih dilaporkan telah memerintahkan setengah dari pasukan AS yang berada di Afghanistan, tetangga Pakistan, untuk kembali.
Hubungan antara Pakistan dan AS, sekutu dalam perang melawan teror, mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar terkait Afghanistan.
Bagaimana pun juga, beberapa perkembangan, khususnya pertolongan Islamabad untuk membawa Taliban ke negosiasi terkait Afghanistan, telah mengurangi ketegangan antara kedua negara.