Selasa, 25/12/2018 12:30 WIB
Ankara - Presiden Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebagai "tiran" setelah diolok sebagai pemimpin Turki "diktator anti-Semit" dan menyamakan pendudukan Turki atas Siprus dan pendudukan Israel atas Palestina.
"Dengan menuduh (Turki) melakukan invasi di Siprus, bahsa Perdana Menteri Israel ngaco. Sebaliknya, dia ingin mengatakan, Israel menyerang Palestina dan membunuh perempuan dan anak-anak," kata Erdogan di Istanbul Minggu, (23/12).
Presiden Turki menambahkan, Netanyahu menggedor pintu yang salah, "Erdogan adalah suara kaum tertindas, Anda adalah suara para tiran. Netanyahu, Anda adalah tiran."
Turki memerangi teroris, jelas Erdogan, pembantaian Israel tidak memiliki hak untuk menyalahkan siapa pun jika mereka belum berkaca terlebih dahulu.
Lebih dari 60.000 Warga Palestina Shalat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa yang Diduduki Israel
Tewaskan 33.000 Warga Palestina, Israel Masih Terus Memborbardir Gaza
Inilah Sosok Mohammad Reza Zahedi, Jenderal Iran yang Dibunuh Israel di Suriah
Pernyataan Erdogan itu disampaikan setelah Netanyahu pada hari sebelumnya yang mengkritik kehadiran Turki di utara Siprus lewat unggahan di media sosial miliknya.
"Erdogan - penjajah Siprus utara, yang pasukannya membantai perempuan dan anak-anak di desa-desa Kurdi, di dalam dan di luar Turki - seharusnya tidak menceramahi Israel," katanya.
Dilansir dari Memo, Benjamin mengatakan bahwa Erdogan adalah diktator anti-Semit disampaikan dalam pidato kepada tentara Israel di Tel-Aviv.
Serangan verbal terbaru terhadap Erdogan dan negaranya terjadi tepat pada saat pemerintahan Trump di Washington bersiap-siap ke Turki, menyusul penarikan pasukan AS dari Suriah yang diumukan pada Rabu (19/12).
Salah satu alasan utama Trump mengambil keputusan mengejutkan untuk menarik pasukannya karena yakin Erdogan dapat menangani sisa-sisa Islamic State Iraq and Syria (ISIS) yang tersisa di wilayah tersebut.