Jum'at, 14/12/2018 15:26 WIB
Paris - Rompi Kuning, begitu julukan demonstran Prancis yang mengenakan rompi kuning terang, berjanji akan terus mengadakan demonstrasi meski sudah ada peringatan dari pemrintah.
Berbicara pada konferensi pers di ibu kota Paris, Maxime Nicolle, salah satu tokoh terkemuka gerakan Rompi Kuning, mengatakan mereka akan mengadakan protes meskipun ada peringatan dari pemerintah untuk berhenti setelah penembakan di Strasbourg.
Dilansir dari Anadolu, juru bicara gerakan Rompi Kungin, Priscilla Ludosky, mengatakan warga kelelahan dan sudah muak karena beban pajak yang besar.
Sejak 17 November, ribuan demonstran mengenakan rompi kuning terang membanjiri kota-kota besar Prancis, termasuk ibu kota Paris, untuk memprotes kenaikan pajak bahan bakar kontroversial Macron dan situasi ekonomi memburuk.
Harga Emas Antam Turun jadi Rp1.310.000 per Gram
Mendag Zulhas Tegaskan Sertifikasi Halal Tidak Bisa Ditunda
Fahri Hamzah: Akademisi Sebaiknya Tak Terjun ke Gelanggang Politik Praktis
Para demonstran, yang umumnya tinggal di daerah pedesaan karena harga sewa yang tinggi di kota-kota, mendesak Macron memangkas pajak bahan bakar dan mengurangi kesulitan ekonomi mereka.
Menurut survei baru-baru ini, 84 persen orang Prancis, kebanyakan dari kelompok berpendapatan menengah mendukung protes.
Harga bahan bakar di Prancis telah meningkat lebih dari 20 persen tahun ini. Protes Rompi Kuning dimulai di Perancis tetapi menjalar ke negara-negara Eropa lainnya termasuk Brussels dan Belanda.