Saudi Pesimistis Soal Rencana Pengurangan Produksi Minyak

Jum'at, 07/12/2018 08:15 WIB

Wina – -decoration:none;color:red;">Arab Saudi pesimistis anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (-decoration:none;color:red;">OPEC) dan negara-negara penghasil minyak lainnya menyetujui pengurangan produksi minyak mentah, untuk mendongkrak harga. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Perminyakan Saudi Khalid Al Falih.

"Tidak, saya tidak yakin," kata Khalid Al-Falih kepada awak setelah keluar dari pertemuan -decoration:none;color:red;">OPEC di Wina pada Jumat (7/12).

"Kami masih memperdebatkan distribusi dari setiap kemungkinan pemotongan," tambahnya.

Sementara Menteri Irak Thamir Abbas Al Ghadhban mengatakan pembahasan, akan dilanjutkan pada Jumat ini. Dia berharap selanjutnya kesepakatan bisa diteken.

Dilansir dari AFP, pembatalan konferensi pers yang rencananya digelar pada Kamis (6/12) kemarin mengundang tanda tanya, di mana para anggota sebagian besar diperkirakan akan mengumumkan pengurangan baru dalam output untuk membendung penurunan tajam harga minyak mentah baru-baru ini.

15 anggota -decoration:none;color:red;">OPEC telah bertemu di ibukota Austria pada Kamis, untuk memutuskan tindakan apa yang harus diambil, sehari setelah Presiden AS Donald Trump membuat cuitan di Twitter, mendesak mereka agar tidak memotong produksi.

"Mudah-mudahan -decoration:none;color:red;">OPEC akan menjaga aliran minyak seperti apa adanya, tidak dibatasi. Dunia tidak ingin melihat, atau membutuhkan, harga minyak yang lebih tinggi!" kata Trump, yang telah berulang kali menuduh kartel menjaga harga tetap tinggi.

Kelompok ini dijadwalkan bertemu lagi pada hari Jumat, kali ini dengan negara-negara penghasil minyak lainnya yang berada di luar kartel, terutama Rusia, untuk mengkoordinasikan kebijakan bersama.

Sebelumnya, Menteri perminyakan Saudi al-Falih mengatakan bahwa pemotongan satu juta barel per hari akan ideal. "Idealnya, semua orang harus bergabung sama. Saya pikir itu solusi yang adil dan adil," katanya.

Output harian -decoration:none;color:red;">OPEC mencapai 32,99 juta barel pada Oktober, menurut Badan Energi Internasional. Namun demikian, volume dan distribusi pemotongan akan tergantung pada partisipasi Rusia, yang diwakilkan oleh menteri energinya, Alexander Novak.

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024