Ketahui Tiga Cara Meremajakan Vagina

Selasa, 27/11/2018 23:23 WIB

Jakarta - Peremajaan vagina merupakan beberapa prosedur perawatan yang dilakukan di area kewanitaan meliputi vagina, baik itu rongga vagina, dinding vagina dan seluruh otot dan mukosa yang ada di vagina serta dasar panggul, yang mengalami perubahan bentuk dan fungsi akibat proses kehamilan,
melahirkan, perubahan hormon maupun menopause.

Menurut dr. Dasep Suwanda, SpOG, walaupun disebut dengan peremajaan vagina, sebenarnya prosedur ini tidak hanya untuk area internal vagina saja, melainkan juga area eksternal meliputi are labia mayora, minoral, dan clitoris.

Sebutan lain dari peremajaan vagina atau vaginal rejuvenation adalah female genital plastic surgery, female genital rejuvenation, female genital cosmetic surgery, vulvovaginal plastic surgery dan

`Tidak ada batasan usia untuk peremajaan vagina. Selama ada indikasi dan tidak ada kontra indikasi, siapa saja boleh melakukan. Semua prosedur dilakukan tidak saat hamil dan biasanya 3 bulan paskamelahirkan serta boleh dilakukan pada ibu menyusui," ujarnya dalam Seminar Peremajaan Vagina di Jakarta, Selasa (27/11)

Paskaterapi peremajaan vagina, diungkapkan dr Dasep banyak wanita yang merasa telah mengalami perubahan ke arah baik terutama dalam hal meningkatnya kualitas orgasme dan mampu kembali merasakan sensasi seksual yang sebelumnya hilang.

"Meningkatnya rasa nyaman ini, juga turut meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatkan kualitas hidup seorang wanita," imbuhnya.

Berikut jenis treatment peremajaan vagina:

1. Non-invasive treatment

Perawatan dengan Radiofrequency untuk labia remodelling, labia mayora tightening , labia mayora
brightening. Setelah treatment ini, pasien bisa melakukan aktivitas apapun seperti biasa, gym, renang & aktivitas sexual bisa dilakukan.

Keunggulan dari treatment ini adalah pengerjaannya mudah, cepat, tanpa rasa nyeri, tidak perlu anestesi, tanpa downtime, relatif lebih mudah dari
prosedur lainnya.

Biasanya retouch tergantung kebutuhan. Ada yang antara 6 bulan - 2 tahun. Kembali lagi tergantung dari lifestyle dan nutrisi. Tidak olah raga, merokok dan alkohol mempercepat
penurunan kualitas jaringan.

2. Semi-invasive treatment

Laser treatment untuk:

a. Vagina:

Digunakan pada kasus: Stress urinary incontinence (SUI), vaginal tightening, dispareunia dan vaginal dryness, Lichen sclerosis akibat menopause, infeksi vagina (keputihan) berulang

b.Labia mayora:

Labia brigthening, labia tightening
Prosedur treatment laser vagina:
1 Pasien datang sudah membawa hasil pap smear dalam batas normal, tidak ada kelainan.
2 Pasien duduk dalam posisi lithotomi di meja gynekologi.
3 Alat genitalia bagian luar dibersihkan, dimasukkan spekulum untuk memastikan pasien tidak
mengalami keputihan atau infeksi lainnya.
4 Probe laser vagina dimasukkan, laser diaktifkan dan diputar 360 derajat di mulai dari bagian
terdalam vagina.
5 Probe laser vagina ditarik 1cm keluar, kemudian diputar lagi 360 derajat sampai 1/3 bagian
luar vagina.
6 Keseluruhan prosedur selesai dalam waktu sekitar 7 menit saja.

Perawatan dengan Platelet Rich Plasma (PRP) untuk perbaikan kualitas mukosa vagina, maupun labia. PRP + Hyaluronic acid + Filler untuk labia majora augmentation, G-spot amplification, dan orgasmshot.

Persiapan PRP

Darah dari vena lengan diambil sebanyak 10cc, kemudian dimasukkan ke mesin centrifuge, hasil
olahan serumnya diambil dan disuntikkan ke area yg diinginkan.

3. Invasive treatment

Peremajaan vagina dengan prosedur invasive terdiri dari:
1 Clitoralhood reduction
2 Labia mayora plasty
3 Labia minora plasty
4 Hymenoplasty
5 Vaginoplasty

Menurur dr Dasep, persiapan peremajaan vagina dengan prosedur bedah sama dengan persiapan operasi pada umumnya, pemeriksaan darah lengkap , konsultasi dengan dr. Anestesi, apabila ditemukan adanya kelainan hasil laboratorium, kemungkinan akan dikonsultasikan dulu dengan dokter yg berwenang, seperti penyakit dalam atau ahli jantung.

Bila semua dalam batas normal, dapat dilakukan operasi langsung. Down time 6-8 minggu tidak melakukan aktivitas seksual, berenang, gym atau kegiatan high-impact lainnya.

Tidak ada batasan karakteristik tertentu dari wanita yang akan melakukan prosedur ini. Semua wanita yang merasa perlu melakukan prosedur ini, akan diseleksi, dilakukan konseling, sehingga betul-betul yakin, bahwa prosedur ini yang mereka inginkan.

Tidak hanya terbatas pada wanita dengan usia lebih mature, atau cara melahirkan, lebih ke arah adakah kelainan bawaan yang dirasa memerlukan koreksi, atau penampilan area kewanitaan yang mulai mengganggu baik dari fungsi maupun estetik.

Apabila tidak dikerjakan sesuai prosedur, baik selama tindakan atau paskatindakan, tentunya semua tindakan memiliki risiko atau efek samping yang tidak baik, seperti infeksi, perdarahan atau secara kosmetik memberikan hasil yg tidak diharapkan.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya