Iran Pede Bisa Berkembang di Bawah Sanksi AS

Selasa, 20/11/2018 17:01 WIB

Tehran - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif dengan pede mengatakan negaranya tidak hanya akan bertahan dari sanksi baru Amerika Serikat (AS) tetapi juga mampu berkembang.

"Kami terbiasa dengan tekanan dan kami terbiasa menahan tekanan. Sanksi selalu merugikan, tetapi sanksi jarang mengubah kebijakan. Itulah terjadi pada sanksi AS sepanjang waktu. Mereka tidak membawa orang kembali ke meja perundingan. Bahkan, mereka memperkuat tekad untuk melawan," ujar Zarif.

"Kami pasti akan bertahan hidup. Kami tidak hanya akan bertahan dan kami akan berkembang. Kami telah mencoba meminimalkan dampak pada populasi tetapi orang-orang biasa akan menderita, ekonomi akan menderita," tambahnya.

Kepada Guardian, Zarif  yakin industri minyak Iran akan menemukan pasar, meskipun Gedung Putih berusaha memotong ekspor minyaknya hingga nol.

"Selalu ada pasar untuk minyak, itu tergantung pada kondisi dan harga. Saya percaya Iran akan selalu menjual minyakm," terangnya dilansir Tehran Time.

Zarif juga menantang klaim  Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo yang mengatakan tujuan sanksi di negara tersebut untuk membebaskan pasokan kemanusiaan, seperti makanan dan obat-obatan.

"AS telah memberlakukan sanksi keuangan terhadap Iran. Ketika Anda ingin mentransfer uang, bank tidak menanyakan apakah itu berlaku untuk makanan atau barang lain. Itulah mengapa sanksi selalu memukul makanan dan obat-obatan," terangnya.

"AS tidak memenuhi janjinya. Kami percaya semua sanksi melanggar hukum, dan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi AS bahkan tidak jujur dengan komitmen yang mereka buat," sambungnya.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati