Masyarakat Indonesia Masih Belum Terbiasa Hidup Sehat

Selasa, 20/11/2018 14:27 WIB

Jakarta - Mengutip data hasil Riskesdas 2018 menemukan bahwa baru 5 persen masyarakat Indonesia yang mengonsumsi buah dan sayur yang cukup, yakni 5 porsi per hari sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia.

Selain itu, membiasakan diri untuk beraktivitas fisik secara rutin juga perlu ditingkatkan, karena baru 33,5 persen penduduk diatas 10 tahun yang rutin beraktivitas fisik 30 menit perhari.

Diperparah kondisi bahwa perilaku merokok pada remaja mengalami peningkatan dari 7,2 persen (2013) menjadi 9,1 persen (2018).

Maka, tidak heran bahwa prevalensi penyakit-penyakit tidak menular, seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, penyakit jantung koroner dan stroke semakin meningkat dan menjadi ancaman.

Untuk itu, dalam HKN ke-54 tahun 2018 Menteri Kesehatan Nila Moeloek sangat mengharapkan agar kesehatan dapat disadari sebagai kebutuhan dasar yang perlu diperhatikan setiap orang. Indonesia tidak akan bisa menjadi bangsa yang kuat, bila sumber daya manusianya tidak sehat.

“Beri tahu dan ingatkan keluarga, teman, saudara dan kerabat agar senantiasa hidup sehat. Beri makan anak-anak kita makanan yang baik dan sehat agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas,” tutur Menkes Nila.

Ia juga menuturkan bahwa kesehatan masyarakat Indonesia, ditentukan oleh kesehatan dari inti terkecil yaitu individu selaku anggota keluarga. Menurutnya, ada dua hal yang dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat, yakni pengetahuan dan perilaku sadar akan pentingnya kesehatan.

Menurut Nila saat ini lebih banyak masyarakat Indonesia yang sakit, dibandingkan yang sehat. Padahal, kita berharap masyarakat kita agar sehat, jangan sampai lebih dari 20 persen yang sakit. Ini berarti ada yang salah dengan pola hidup sehari-hari masyarakat kita.
Perlu peningkatan perilaku hidup sehat di masyarakat Indonesia.

“Kesehatan tidak bisa bergerak sendirian, membutuhkan bantuan sektor lainnya. Kesehatan bukan segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan, semua tidak akan ada artinya,” ucap Menkes Nila Moeloek.

Salah satunya, Menkes mengharapkan agar Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dapat dilaksanakan secara nyata di semua tatanan.

GERMAS pada dasarnya adalah pendekatan kerjasama, kolaborasi, dan integrasi seluruh pelaku pembangunan baik pemerintah maupun swasta untuk melihat kesehatan sebagai investasi bangsa, guna meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas bangsa.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya