Minggu, 18/11/2018 09:50 WIB
Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) enggan mengakui laporan CIA terhadap kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Kendati CIA sudah menunjuk muka Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman sebagai dalang pembunuhan tersebut, Gedung Putih menyebut penyelidikan tetap berjalan.
“Masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab sehubungan dengan pembunuhan Khashoggi. Departemen Luar Negeri akan terus mencari semua fakta yang relevan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert.
“Kami akan terus berkonsultasi dengan Kongres, dan bekerja dengan negara-negara lain untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi,” lanjutnya.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Nauert menegaskan, AS akan mengambil sanksi tegas terhadap pelaku pembunuhan Khashoggi, termasuk dalam hal ini pelarangan penerbitan visa. Dan upaya itu dilakukan dengan tetap menjaga hubungan baik dengan Saudi.
Sebelumnya, The Washington Post mengutip hasil laporan CIA menyatakan bahwa Mohammed bin Salman telah memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Selain Pangeran Saudi, CIA juga melihat keterlibatan saudara Mohammed, Khalid bin Salman, dan Duta Besar Saudi untuk AS dengan Khashoggi.
Menurut sumber anonim, Khalid mengatakan kepada Khashoggi bahwa dia harus pergi ke Konsulat Saudi di Istanbul, untuk mengambil dokumen, dan memberinya jaminan keamanan.
Keyword : Jamal Khashoggi Arab SaudiAmerika Serikat