Jum'at, 16/11/2018 16:05 WIB
Kualalumpur - Aparat kepolisian Malaysia menangkap delapan tersangka termasuk sejumlah anggota Abu Sayyaf, yang dikabarkan akan melakuka penculikan di perairan timur Sabah Malaysia.
Tersangka yang terdiri dari satu warga Malaysia dan tujuh dari Filipina diringkus dalam penggerebekan selama dua minggu terakhir di ibukota administratif Malaysia, Putrajaya, serta negara bagian Borneo, Sabah.
Kepala Polisi Mohamad Fuzi Harun mengatakan, di antara yang ditahan adalah seorang warga Filipina berusia 30 tahun yang dicurigai sebagai komandan di Abu Sayyaf dan tangan kanan pemimpin senior Furuji Indama, kata Mohamad Fuzi.
Pria itu dijemput polisi kontraterorisme pada 10 November di Kinarut, sebuah kota di Sabah barat.
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Di Bawah Tekanan Politik, Biden Akhirnya Bersuara soal Protes mahasiswa Pro Palestina di AS
Penangkapan itu terjadi dua minggu setelah Komandan Keamanan Sabah Timur (Esscom), Hazani Ghazali, mengatakan kepada media Malaysia bahwa ada risiko penculikan yang meningkat di perairan lepas pantai Sabah.
Esscom, yang didirikan pasca serangan Sabah 2013 menerima informasi bahwa sebanyak 10 anggota bersenjata Abu Sayyaf berencana menargetkan para pengusaha atau awak kapal asing di laut di sekitar pantai timur Sabah.
Abu Sayyaf yang berbasis di Filipina selatan mendapat reputasi buruk hampir 20 tahun lalu saat menculik 21 orang termasuk turis asing dari Sipadan, sebuah pulau yang menarik penggemar diving dari seluruh dunia, menuntut jutaan dolar untuk pembebasan mereka.
Baru-baru ini, beberapa pemimpinnya menyatakan setia kepada Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS). Mereka yang ditangkap termasuk seorang Filipina yang dicurigai sebagai pembuat senjata.Dilansir Al Jazeera, kedelapan tersangka tersebut ditahan di bawah Undang-undang Pelanggaran Keamanan (Tindakan Khusus).