Cita-cita Korrie El Khobar untuk Pengidap Hepatitis

Selasa, 13/11/2018 18:01 WIB

Jakarta - Tahun 2012, Korri El Khobar memperoleh research fellowship untuk melakukan penelitian mengenai kanker hati akibat virus hepatitis B di Liver Research Centre, Trieste, Italia selama 6 bulan.

Dua tahun kemudian, ia mendapatkan beasiswa University of Sydney Internasional Scholarship untuk studi doktoral di University of Sydney, Australia mengenai mekanisme patogenesis virus hepatitis C.

Penelitian Korri untuk deteksi awal karsinoma hati seluler (HCC) pada penderita infeksi virus hepatitis diharapkan dapat menghasilkan metode pemeriksaan baru yang non-invasif untuk deteksi awal HCC pada pasien hepatitis kronis di Indonesia.

"Bila hasil analisa statistik pemeriksaan status metilasi PLK1 pada penderita hepatitis kronis menunjukkan tingkat keakuratan yang tinggi, saya berencana merancang Kit diagnostik komersial untuk pemeriksaan bagi masyarakat," ungkapnya.

Ketertarikannya untuk menjadi peneliti mulai muncul sewaktu Korri kuliah S1 di Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia. Namun, baru memulai karier sebagai peneliti pada tahun 2006 sejak bergabung dengan Lab Hepatitis, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Peneliti perempuan ini berharap agar peneliti perempuan Indonesia lainnya tetap memiliki semangat dalam melakukan penelitian di Indonesia dan tidak ragu untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di ajang nasional maupun internasional.

"Saya yakin banyak sekali topik penelitian yang memiliki nilai ilmiah dan/atau komersial yang tinggi, dan tidak kalah dari peneliti negara lain," lanjutnya.

Penelitian Korri berencana untuk menguji apakah status metilasi PLK1 dapat digunakan sebagai metode deteksi awal penyakit Hepatocellular Carcinoma (HCC), yang
merupakan jenis kanker hati primer yang paling umum pada penderita hepatitis B dan hepatitis C kronis di
Indonesia.

PLK1 adalah enzim (protein) kinase yang secara tradisional berfungsi sebagai pengatur multifaset dari siklus sel. Penelitian tersebut diharapkan dapat menghasilkan metode pemeriksaan baru yang non-invasif. Ia juga berencana untuk merancang kit diagnostik komersial untuk pemeriksaan pada penderita penyakit tersebut.

Sekitar dua tahun sejak bekerja sebagai asisten peneliti, ia memperoleh beasiswa Australia Development Scholarship pada tahun 2008 untuk melakukan studi magister di University of Melbourne, Australia mengenai mekanisme fibrogenesis pada virus hepatitis C.

Setelah menyelesaikan studinya di Sydney, Australia, pada pertengahan 2018, ia kembali bergabung dengan Lab Hepatitis, Lembaga Eijkman. Selain menjadi salah satu pemenang L’Oréal UNESCO For Women in Science National Fellowship Awards 2018, Korri telah meraih banyak prestasi seperti Westmead Research Foundation Top-Up Grant tahun 2015 dan University of Sydney Postgraduate Research Support Scheme pada tahun 2016.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya