Senin, 12/11/2018 10:26 WIB
Jakarta - Cuitan Andi Arief pada akun twitter pribadinya @andiarief kali ini menyasar ke pernyataan Politisi PAN, Eggi Sudjana yang dianggap sebagai korban atas bipolarisasi Joko Widodo.
Kata Andi, Bipolarisasi yang dimaksud terkait benturan antara kelompok Islam dan Nasionalis. Dan Eggi, telah terjerumus dalam nikmatnya benturan Islam dan nasionalis.
Tembus Semifinal, Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang
May Day 2024, Jokowi: Kita Teruskan Semangat Juang Buruh
Indonesia Terancam Konflik
Andi menuliskan, usai Pilkada DKI 2017, telah terjadi fenomena seperti fusi (penggabungan partai politik) tahun 1973. Dua kelompok lain, yakni Islam dan Nasionalis tengah pecah akibat Pilpres. Sementara Demokrat tetap jadi tengah yang sedang ditarik-tarik ke dalam dua kubu.
"Mereka yang buta dan Budeg adalah yang tidak mengerti Indonesia terancam konflik besar akibat politik bipolar," tulis Andi Arief.
Maka, kata Andi, Demokrat belajar dari pendahulu yang presidennya berupaya menghindari politik bipolar dengan cara demokratis. "Sukarno dengan Nasakom, Soeharto dengan Fusi," tulisnya. "Sayangnya mereka lakukan dengan paksaan dan akali UU seperti Jokowi yang mengakali parlemen dan UU serta MK untuk politik bipolar," katanya.Bahaya Ambisi Berkuasa Jokowi dan PDIP"Kita harus segera hijrah dari negara dengan politik bipolar menjadi negara persatuan," kata dia.