Pelaku Penyerang Menggunakan Pisau di Australia Terinspirasi ISIS

Sabtu, 10/11/2018 18:53 WIB

Melbourne -  Pemerintah di tanah air melarang pengibaran bendera HTI karena HTI, organisasi yang dipercaya memiliki keterkaitan dengan ISIS itu, telah dibubarkan, tapi beberapa minggu lalu  HTI masih mengibarkan benderanya yang kemudian memicu huru hara.

Di Melbourne, kata Polisi Australia,  seorang warga Australia kelahiran Somalia  dengan pisau menyerang truk bermuatan penuh dan menyebab satu orang tertusuk dan mengalami cedera serius (10/11).

Pelaku penyerangan, menurut laporan investigasi polisi, terinspirasi oleh ISIS tetapi tidak memiliki koneksi secara langsung dengan ISIS.

Polisi mengidentifikasi pelaku yang bertanggung jawab terhadap serang itu adalah Hassan Khalif Shire Ali berusia 30 tahun. Lanjut polisi, militan propaganda group  tela melakukan radikalisasi dan inspirasi terhadap Hassan, dan polisi telah menembak pelaku dan meninggal di rumah sakit seempat.

Pemerintah Australia tahun 2015 membatalkan paspor atas nama Shire Ali pernah setelah intelijen melapor bahwa Hassan berencana ke Surya, tetapi penyelidikan intelijen menemukan ketika Hassan diradikalisasi, ia tidak memperlihatkan ancaman terhadap keamanan nasional.

“Saya kira fair mengatakan bahwa Shire Ali telat diinspirasi oleh ISIS dan elah diradikalisasi,” kata Polisi Federal Australia mewakili Deputi Komisioner, Ian McCartney, kepada wartawan.

“ Kami  tidak menyebutkan bahwa ada kontak langsung dengan ISIS, tapi kami mengatakan ia lebih  terinspirasi i,” sambung Ian McCartney.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebutkan Penasehat Teroris Nasional masih memperkirakan keterkaitan organisasi teroris dan menyampaikan isu utama adalah islam radikal.

“Saya mau sampaikan radikal, kekerasan, islam extremist adalah melawan cara hidup kita,“ tegas Perdana Menteri Australia Scott Morrison kepada media.

Atas serangan ini, ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi pada sehari sebelum peringatan satu dekade peringatan berakhirnya perang dunia pertama.

Akhirnya, kata seorang pemerhati keamanan di tanah air tak mau disebutkan namanya, pengibaran bendera, kekerasan dan peledakan bom tidak akan pernah terjadi jika kita mitigasi dengan kesiapan dini.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya