AS Cabut Pakta Senjata Nuklir, Rusia Geram

Minggu, 21/10/2018 17:55 WIB

Moskow – Pemerintah Rusia mengecam keputusan Amerika Serikat (AS), mencabut pakta senjata nuklir yang diteken era Perang dingin dengan Rusia. Hal itu dinilai sebagai langkah yang berbahaya.

“Ini akan menjadi langkah yang sangat berbahaya,” tegas Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, pada Minggu (21/10) dilansir dari AFP.

Menurut Ryabkov, AS telah mempertaruhkan kecaman dunia internasional, dalam upaya untuk melakukan supremasi total di bidang militer.

“Moskow telah melakukan pengamatan dengan cara paling ketat. Traktat Pasukan Nuklir Tingkat Menengah atau INF, yang sudah berjalan selama tiga dekade, dilanggar oleh Washington,” ungkapnya.

INF ditandatangani pada 1987 oleh Presiden AS saat itu, Ronald Reagan bersama Pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev.

Perjanjian yang sudah berlangsung selama 31 tahun tersebut tiba-tiba diakhiri oleh Trump, dengan alasan Rusia telah melakukan pelanggaran.

“Kami adalah orang-orang yang tinggal di dalam perjanjian, dan telah menghormati perjanjian itu. Tapi sayangnya Rusia tidak. Jadi kami akan mengakhiri perjanjian, dan kami akan mundur,” kata Trump kepada awak media.

Rusia telah melanggar perjanjian. Mereka telah melanggar itu selama bertahun-tahun. Saya tidak tahu mengapa presiden (Barack) Obama tidak bernegosiasi atau mundur. Dan kami tidak akan membiarkan mereka melanggar perjanjian nuklir dan pergi keluar dan menghasilkan senjata, (sementara) kami tidak diizinkan,” kecam Trump.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya